Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Manis Bagi Ibu Hamil

Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Manis Bagi Ibu Hamil

Penulis: Dhiya | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Menuruti  diri dengan permen dan makanan manis sesekali sebenarnya tidak masalah, kecuali jika Anda sedang hamil. Jika Anda khawatir bahwa terlalu banyak gula buruk bagi Anda selama kehamilan, maka hal itu memang benar. Gula diperlukan untuk tubuh, tetapi tidak boleh berlebihan dan ada alternatif yang lebih sehat untuk menggantikannya.

Anda bisa makan gula dan makanan manis asalkan tidak dalam jumlah besar. Tetapi jika Anda memiliki diabetes gestasional, dimana diabetes jenis itu hanya dialami oleh ibu hamil maka Anda harus ekstra hati-hati dengan asupan gula yang dikonsumsi.

Tidak ada rekomendasi standar untuk konsumsi gula selama kehamilan. Asupan gula yang ideal untuk Anda tergantung pada tingkat metabolisme, kadar gula darah, dan berat badan. Dalam hal apa pun, ada baiknya membatasi konsumsi gula hingga 25 gram atau kurang dalam sehari. Jadi bagi anda yang masih sering mengonsumsi makanan manis selama hamil, yuk cari tahu apa saja bahayanya di bawah ini.  

1. Dapat Menyebabkan Obesitas Pada Anak

Studi menunjukkan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kelebihan berat badan juga cenderung memiliki kelebihan berat badan. Pola makan yang buruk seperti terlalu sering mengonsumsi makanan manis adalah salah satu pemicunya.

Faktanya, sebuah penelitian Agustus 2016 yang diterbitkan dalam Maternal and Child Health Journal menemukan anak-anak yang ibunya mengalami kenaikan berat badan berlebih atau yang mengalami peningkatan kadar gula darah selama kehamilan mereka lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas selama 10 tahun pertama kehidupan mereka.

Bayi besar sering memiliki masalah jantung karena berat badannya karena tubuh harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah di sekitar area ekstra, dan bayi mengalami kesulitan melakukan hal itu sebagaimana adanya. Bayi besar juga dapat menimbulkan sejumlah masalah selama persalinan. Bayi-bayi ini lebih cenderung terjebak di saluran vagina ibu, yang akan menghentikan proses persalinan sepenuhnya. Mereka lebih mungkin membutuhkan operasi caesar karena hal ini, karena ibu tidak dapat mengeluarkan bayinya. Vagina hanya bisa meregang sejauh ini, dan pada suatu titik, bayi yang terlalu besar perlu diangkat melalui pembedahan.

Baca Juga: 6 Pantangan Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

2. Kelelahan

Dengan semua pekerjaan yang tubuh Anda lakukan untuk membantu bayi tumbuh dan berkembang, di atas semua yang harus Anda lakukan setiap hari, kemungkinan Anda lelah atau memiliki tingkat kelelahan tertentu. Namun terlalu berlebihan dalam mengonsumsi sesuatu yang manis bisa membuat anda mengalami kelelahan.

Dalam kehamilan, bahkan lebih mungkin bahwa seorang ibu mungkin menginginkan dorongan energi. Namun, gula juga akan menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan, dan itu akan membuat penggemar makanan manis merasa lebih lelah sepanjang waktu.

Bayi yang berasal dari ibu dengan gula darah tinggi juga akan merasa lelah. Kelelahan mereka akan tampak aneh; kebanyakan bayi akan banyak tidur di siang dan malam hari. Ini karena mereka belum membangun ritme sirkadian yang solid. Namun, bayi yang lahir dari ibu dengan gula darah tinggi akan mengantuk lebih dari biasanya. Mereka mungkin lelah ketika bangun, dan menjadi rewel akibatnya.

3. Komplikasi Saat Kehamilan

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan akibat makanan manis, maka Anda memiliki risiko yang meningkat untuk komplikasi kehamilan seperti apnea tidur obstruktif, keguguran, kelahiran prematur dan operasi caesar. Anda juga memiliki risiko lebih tinggi untuk pembekuan darah untuk berkembang selama persalinan dan pengiriman, infeksi dan masalah dengan pemberian obat penghilang rasa sakit.

Bayi Anda juga memiliki peningkatan risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida, yang juga sulit didiagnosis menggunakan ultrasonografi jika Anda kelebihan berat badan. Faktanya, penelitian bulan Juni 2017 yang diterbitkan dalam jurnal The BMJ menemukan bahwa risiko cacat lahir selama tahun pertama kehidupan bayi meningkat dengan berat badan ibu.

4. Diabetes Gestational

Salah satu alasan paling kuat untuk menghindari makanan manis selama hamil adalah diabetes gestasional. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, risiko Anda terkena diabetes gestasional adalah 2 dan 4 kali lebih tinggi daripada wanita yang memiliki berat badan normal, menurut meta-analisis Agustus 2007 dalam jurnal cCare.

Ibu dengan diabetes gestasional lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan eklampsia. Meskipun diabetes gestasional biasanya sembuh sendiri setelah kehamilan, wanita yang mengidapnya lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe-2 di kemudian hari.

Jika Anda didiagnosis menderita diabetes gestasional, para ahli menyarankan Anda mengikuti diet sehat. Hindari makanan olahan, kemasan dan makanan manis dan makan banyak buah-buahan dan sayuran segar.

5. Dikaitkan dengan Alergi Pada Anak-anak

Penelitian lain pada 2017 dari Queen Mary University of London menemukan bahwa asupan gula ibu hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko anak-anak mereka terserang asma dan alergi. Para peneliti mengamati 9.000 ibu dan melakukan tes alergi terhadap tungau debu, kucing, dan rumput pada anak-anak mereka ketika mereka berusia tujuh tahun. Mereka juga dites untuk asma. Studi ini menunjukkan hubungan yang kuat antara asupan gula tinggi pada ibu dan anak-anak dengan alergi dan asma alergi.

Itulah beberapa bahaya jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan manis saat hamil. Sebaiknya hindari makanan manis supaya Anda dan bayi Anda selalu sehat dan aman saat melahirkan.

Baca Juga: Pentingnya Mengontrol Gula Darah bagi Ibu Hamil

 Sumber


Julie Revelant. (2018). 8 Reasons To Avoid Sugar During Pregnancy. Julierevelant.com
Babygaga. (2016). 15 Reasons High Sugar Is Dangerous When Pregnant. Babygaga.com
Mom Junction. (2019). Can Eating Too Much Sugar In Pregnancy Harm The Baby?. Momjunction.com
Todays Parent. (2017). 4 Reasons To Kick Excess Sugar From Your Pregnancy Diet. Todaysparent.com