Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh

Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh

Penulis: Nia

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 17 Juli 2020

 

Saat ini dampak narkoba atau narkotika pada kehidupan dan kesehatan pecandu semakin meresahkan. Tidak mengenal jenis kelamin dan usia, semua orang akan berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencoba zat adiktif ini. Narkotika adalah zat yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.

Narkoba banyak jenisnya seperti ganja, opium, heroin, morfin, metadon dan sebagainya. Obat-obatan yang bersifat psikoaktif, seperti ganja, ekstasi, dan heroin, memiliki kemampuan untuk memengaruhi suasana hati. Obat tersebut dapat membangkitkan emosi tertentu. Inilah yang memungkinkan mengapa sebagian orang tertarik menggunakannya.

Meskipun ada beberapa jenis yang diperbolehkan untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja harus dalam pengawasan ketat dari dokter. Karena jika digunakan tidak sesuai dosis yang disarankan akan membahayakan tubuh. Nah berikut efek dan dampak bahaya Narkoba bagi tubuh di antaranya:

Depresan

Depresan merupakan jenis zat adiktif berasal dari opioda, putau, morfin, dan heroin yang dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat. Mereka memperlambat pesan yang masuk dan keluar dari otak Anda. Gejala awal depresan dapat menyebabkan penderita merasa tenang, lalu efek setelahnya akan mengalami muntah, tidak sadarkan diri, memengaruhi konsentrasi, dan memperlambat kemampuan  untuk merespons berbagai situasi.

Halusinogen

Halusinogen adalah jenis narkoba seperti ganja yangdapat  menyebabkan halusinasi. Halusinasi adalah kondisi seseorang yang mendengar, merasa, mencium aroma, dan melihat sesuatu yang tidak nyata. Pecandu narkoba seringkali memiliki keyakinan bahwa apa yang mereka alami adalah kejadian yang nyata sehingga tak jarang mereka menimbulkan masalah dan bisa membahayakan orang lain. 

Stimulan

Stimulan merupakan efek yang ditimbulkan oleh zat adiktif seperti kafein, kokain, nikotin amfetamin atau sabu-sabu. Jenis ini dapat mempercepat atau meningkatkan sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya, seperti meningkatkan detak jantung, laju pernapasan, tekanan darah hingga otak. Efek dari stimulan membuat pecandu Narkoba merasa percaya diri. Namun perlahan stimulan dapat menyebabkan kecemasan, panik, kejang, dan kram perut.

Skizofrenia

Pengguna ganja berisiko terkena Skizofrenia. Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan penderita mendengar suara aneh dan percaya bahwa orang lain berusaha mengendalikan atau membahayakannya. Penderita skizofrenia juga mengalami gejala lain, seperti berkurangnya ekspresi emosi, kehilangan motivasi, dan selalu berpikiran negatif.

HIV AIDS

Baca Juga : Apa Bedanya Infeksi Virus dengan Infeksi Bakteri 

Menggunakan narkotika jenis jarum suntik secara sembarangan rentan menularkan penyakit dengan cepat. Salah satu penyakit yang bisa ditularkan lewat jarum suntik adalah HIV AIDS.

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh yang dapat menghancurkan sel CD4. Berkurangnya sel CD4 pada tubuh menyebabkan kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Di tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. AIDS dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru, sesak napas dan penyakit serius lainnya. Tidak berhenti sampai di situ, AIDS akan merusak saluran pencernaan sehingga susah buang air besar, menurunnya nafsu makan dan menghambat kerja usus besar Anda.  

Hepatitis B dan C

Pengguna jarum suntik juga berisiko terkena hepatitis B dan C. Virus hepatitis B dan C ditularkan lewat darah yang bisa berasal dari saling tukar jarum suntik oleh IDU (Injection drug user).  

Hepatitis dapat mengakibatkan sirosis (kerusakan hati permanen), yang pada akhirnya menjadi gagal hati. Tahap pertama penderita akan mengalami fibrosis, yaitu pengerasan jaringan hati (kerusakan jaringan). Selanjutnya, fibrosis akan berubah menjadi sirosis, yaitu kerusakan jaringan yang parah pada hati. Selain itu, bagi penderita Hepatitis C ada kemungkinan kanker hati dapat terjadi. Sebab penderita Hepatitis C rentan terkena kanker hati.

Gangguan Ginjal

Pengguna narkoba terutama pemakai ekstasi, heroin, kokain dan sabu-sabu rentan terkena gangguan pada ginjal. Ginjal berfungsi menyaring dan mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh. Namun pada pengguna narkoba, proses penetralan dan pengeluaran racun dari dalam tubuh terganggu, sehingga hati dan ginjal harus bekerja lebih keras yang membuatnya berisiko mengalami gangguan atau rusak.

Gangguan Ginjal akan menyebabkan kondisi gagal ginjal akut secara cepat, hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal akut bisa membahayakan nyawa penderitanya.

Baca Juga : 7 Tips Sederhana Agar Ginjal Selalu Sehat

Sumber

Avert. (2019). People Who Inject Drugs, HIV and Aids. www.Avert.org

Americanaddictioncenters. Brain Damage from Drugs and Alcohol. www.americanaddictioncenters.org

DrugAbuse. (2019). How Does Drug Abuse Affect the HIV Epidemic?. www.drugabuse.com

DrugAbuse. (2018). The Effect of Drugs on the Kidneys. www.drugabuse.com

Betterhealth. (2017). How Drugs Affect Your Body. www.betterhealth.com

BNN. (2019). Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan. www.bnn.go.id

NHS. Cause Schizophrenia. www.nhs.uk