Bahaya dan Konsekuensi Tes Kejiwaan di Internet

Bahaya dan Konsekuensi Tes Kejiwaan di Internet

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Kini, masalah kesehatan mental mulai disadari oleh banyak orang. Hal itu pun membuat beberapa platform mengadakan tes kejiwaan di internet.

Sesuai dengan namanya, tes kesehatan jiwa ini dapat Anda akses dengan mudah melalui handphone, laptop, atau tablet.

Sayangnya, tes kejiwaan yang banyak beredar dan dapat Anda akses secara bebas di dunia maya belum tentu kredibel. Sebab, pemeriksaan kesehatan mental hanya boleh dilakukan oleh profesional seperti psikolog, psikiater, dan konselor mental lainnya.

Lantas, adakah bahaya dan konsekuensi melakukan tes kejiwaan di internet? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Bahaya dan Konsekuensi Tes Kejiwaan di Internet

Meski mudah dan cepat, ada beberapa bahaya dan konsekuensi dari tes kejiwaan melalui internet yang perlu Anda pahami.

Yuk, pahami agar Anda tidak mendapatkan informasi yang belum tentu benar adanya.

Tes Kesehatan Jiwa Beda dengan Kuis Kejiwaan

Pemeriksaan di internet dengan label sebagai tes kesehatan jiwa sebenarnya hanya sekadar kuis kejiwaan. Sebaiknya Anda tidak terkecoh dengan hal semacam ini. Justru perlu waspada karena tes kejiwaan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Hasil kuis atau kesimpulan tes di internet umumnya kurang valid karena hanya memuat preferensi dari beberapa pertanyaan yang ada dalam kuis tersebut.

Setiap orang yang mengikuti kuis juga biasanya cenderung memiliki gangguan kejiwaan. Padahal belum tentu demikian, jadi hasilnya tidak dapat Anda percayai begitu saja.

Ciri lain yang dapat Anda temui dalam kuis kejiwaan sehingga dapat membedakannya dengan tes kesehatan mental, yakni prosedurnya berlangsung amat singkat.

Selain itu, kuis kejiwaan biasanya menyematkan beberapa lelucon atau kalimat ambigu. Bahkan, tes tidak menggambarkan bagaimana proses perumusan diagnosis.

Intinya, tes kesehatan jiwa berbeda dengan kuis kejiwaan yang ada di internet. Untuk dapat melakukan tes kejiwaan, Anda perlu bertemu dengan profesional.

Sedangkan kuis kejiwaan yang ada di internet umumnya hanya untuk sekadar hiburan semata. Oleh karena itu, jangan mudah percaya dan melakukan self diagnosis.

Temuilah konselor psikologis terpercaya dan kredibel untuk mengetahui apakah Anda mengalami masalah kejiwaan atau tidak.

Baca Juga : Histrionic Personality Disorder (HPD) : Penyebab dan Gejalanya

Konsekuensi Tes Kejiwaan di Internet

Tidak main-main, ternyata ada bahaya dan konsekuensi ketika Anda melakukan tes kejiwaan di internet.

Jangan sampai Anda menelan mentah-mentah hasil tes, terlebih sampai membuat seseorang melakukan self diagnosis.

Self diagnosis merupakan asumsi yang menyatakan bahwa diri kita mengalami suatu penyakit tertentu berdasarkan pengetahuan sendiri. Padahal, belum tentu hasil akhir dari kuis kejiwaan menunjukkan kondisi mental seseorang yang sebenarnya.

Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih cara pemeriksaan kejiwaan yang tepat jika ingin mengetahui kondisi mental.

Berikut beberapa jenis profesional kesehatan mental yang dapat Anda temui untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan:

  • Psikiater, yaitu dokter medis yang dapat melakukan diagnosis dan perawatan kesehatan mental.
  • Psikiater Anak atau Remaja, merupakan dokter medis yang dilatih khusus untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan mental pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
  • Psikolog¸ adalah ahli psikologi yang dapat melakukan tes psikologis, membuat diagnosis, dan memberikan perawatan kesehatan mental.
  • Pekerja Sosial Klinis, memiliki gelar magister atau doktoral dalam pekerjaan sosial. Pekerja sosial klinis menjalani pelatihan untuk mendiagnosis penyakit mental dan memberikan layanan kesehatan mental.
  • Konselor Profesional Berlisensi¸ yakni seorang profesional berlisensi di bidang psikologi, konseling, atau bidang terkait, yang dapat mendiagnosis dan menyediakan layanan kesehatan mental.

Pahami Cara Tes Kejiwaan yang Tepat

Lain halnya dengan kuis kejiwaan yang biasa Anda temui di internet, tes kesehatan jiwa terbagi dalam beberapa tahap.

Berikut cara tes kejiwaan yang tepat dan dilakukan oleh profesional bidang terkait.

  • Pemeriksaan Fisik, dokter akan memeriksa kondisi fisik yang dapat berkontribusi pada gejala.
  • Tes Laboratorium, biasanya dilakukan untuk mengetahui penyebab masalah kejiwaan yang mungkin kurang jelas selama pemeriksaan fisik.
  • Evaluasi Psikologis, evaluasi dilakukan oleh dokter atau profesional kesehatan mental dengan cara berbicara tentang gejala, pikiran, perasaan, dan pola perilaku Anda. Anda juga mungkin akan diminta untuk mengisi kuesioner agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Jadi, tes kejiwaan yang sesungguhnya hanya dilakukan oleh profesional di bidangnya. Selain itu, prosesnya pun tak seinstan kuis kejiwaan yang biasa Anda lihat secara online.

Baca Juga : Cek Psikologi dengan Tes MMPI

Sumber

GoodTherapy. (2018). How Accurate Are Online Mental Health Test?. goodtherapy.org

Mayo Clinic. Mental illness. mayoclinic.org

Wtherapy. (2021). How to Get a Mental Health Diagnosis. withtherapy.com