Bagaimana Orgasme Terjadi pada Pria dan Wanita?

Bagaimana Orgasme Terjadi pada Pria dan Wanita?

Penulis: SIlvia | Editor: Alhasbi

Orgasme menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas. Namun tahukah Anda, bagaimana orgasme terjadi pada pria dan wanita?

Pada dasarnya, orgasme merupakan sensasi nikmat dan menyenangkan yang terasa ketika Anda dan pasangan melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, orgasme dapat menjadi faktor keharmonisan dalam suatu hubungan.

Meski demikian, orgasme juga bisa terjadi tanpa hubungan seksual seperti saat Anda melakukan masturbasi atau petting.

Perlu Anda pahami, berbicara orgasme pada pria dan wanita tentunya berbeda. Hal ini dapat Anda lihat dari tanda-tanda dan cara menstimulasinya agar orgasme tercapai.

Lebih lanjut, berikut perbedaan orgasme pada pria dan wanita yang sebaiknya Anda pahami.

Orgasme pada Pria

Berikut ini beberapa tahapan yang terjadi pada para pria selama mereka mencapai orgasme.

1. Keinginan (Libido)

Tahap pertama sebelum orgasme terjadi pada pria yaitu keinginan atau libido. Pada tahap ini, Pria bisa merasakan libido selama beberapa menit hingga jam.

Selama libido meningkat, ketegangan otot juga ikut meningkat, detak jantung dan pernapasan juga menjadi lebih cepat.

Ketika merasakan tahap ini, Pria akan mengalami ereksi karena aliran darah menuju penis meningkat. Selain itu, bagian testis membengkak, skrotumnya mengencang, dan dia mulai mengeluarkan cairan pelumas.

2. Gairah

Selanjutnya, pria akan merasakan gairah yang berlanjut ke ambang orgasme.

Biasanya, pada tahap ini Pria akan mengalami perubahan yang semakin intens daripada tahap pertama. Misalnya ditandai dengan testis pria yang semakin mengencang.

Selama bergairah, pernafasan, detak jantung, dan tekanan darah terus meningkat. Ketegangan pada otot turut meningkat mulai dari bagian kaki, wajah, hingga tangan.

3. Orgasme

Pada akhirnya, pria akan mengalami orgasme sebagai klimaks dari siklus respons seksual. Ini adalah fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung beberapa detik.

Dalam tahap orgasme, bagian otot mulai merasakan kontraksi, tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi, dengan asupan oksigen yang cepat.

Otot-otot di kaki kejang, disertai dengan adanya pelepasan ketegangan seksual yang tiba-tiba dan kuat.

Pada pria, kontraksi berirama dari otot-otot di pangkal penis menghasilkan ejakulasi air mani.

4. Resolusi

Pria akan melalui tahap resolusi setelah orgasme, yaitu di mana ukuran penis dan testis akan kembali seperti semula sebelum terangsang. Pernapasan dan detak jantung yang awalnya cepat pun akan perlahan mereda.

Dalam kondisi ini, akan muncul perasaan senang dan lega beserta rasa lelah. Oleh karenanya, sebagian besar pria akan merasa mengantuk usai mengalami orgasme.

Selain itu, pria biasanya membutuhkan waktu pemulihan setelah orgasme (periode refraktori), di mana mereka tidak dapat mencapai orgasme lagi. Durasi periode refraktori ini dapat bervariasi dan berubah seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Juga : Pria atau Wanita yang Mempunyai Nafsu Seks Lebih Besar?

Orgasme pada Wanita

Berbeda dengan Pria, bagaimana proses orgasme pada Wanita? Berikut ini beberapa tahapan yang perlu Anda pahami.

1. Kegembiraan

Ini merupakan tahap awal sebelum orgasme terjadi pada wanita. Selama mengalaminya, puting payudara biasanya akan mengeras. Selain itu, aliran darah ke alat kelamin meningkat yang mengakibatkan pembengkakan klitoris wanita dan labia minora (bibir bagian dalam).

Jadi, payudara wanita menjadi lebih penuh dan dinding vagina mulai terlihat membengkak atau menjadi lebih besar daripada ukuran normalnya.

Selain itu, vagina akan mengeluarkan cairan pelumas atau terasa basah yang berfungsi untuk memudahkan penetrasi oleh penis.

2. Fase Plateu

Selanjutnya terdapat fase plateu, yaitu di mana wanita akan merasakan rangsangan yang membawanya seakan melayang di atas dataran tinggi.

Selama tahap ini, vagina terus membengkak karena peningkatan aliran darah, dan dinding vagina dapat berubah menjadi warna ungu tua.

Klitoris wanita pun menjadi sangat sensitif, pernapasan, detak jantung, dan aliran darah meningkat. Ketegangan otot turut bertambah sehingga otot-otot kaki, wajah, dan tangan kejang.

3. Orgasme

Setelah beberapa tahap terlalui, wanita akan merasakan orgasme yang ditandai dengan otot-otot vagina dan rahim yang berkontraksi.

Otot pada bagian kaki akan kejang, tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi.

Perlu Anda ketahui, orgasme biasanya berlangsung pendek sehingga hanya berlangsung beberapa detik saja.

4. Resolusi

Sama seperti pria, usai orgasme wanita juga akan menghadapi fase resolusi. Selama tahap ini, tubuh perlahan kembali ke tingkat fungsi normal.

Adapun bagian tubuh yang tadinya bengkak dan tegak akan kembali ke ukuran dan warna sebelumnya. Wanita pun akan merasakan tubuh menjadi lebih rileks dan muncul perasaan lega.

Berbeda dengan pria, beberapa wanita dapat kembali ke fase orgasme secara cepat dengan rangsangan seksual lebih lanjut. Jadi, hal ini memungkinkan wanita untuk mengalami orgasme berulang kali.

Meski demikian, wanita umumnya lebih sulit untuk mencapai orgasme daripada pria. Oleh karenanya, wanita membutuhkan eksplorasi dan rangsangan yang cukup untuk mencapai orgasmenya.

Baca Juga : Posisi Andal untuk Merangsang G-spot Wanita

Sumber

Cleveland Clinic. Sexual Response Cycle. my.clevelandclinic.org

Everyday Health. (2022). Women and Orgasm: Facts About the Female Climax. everydayhealth.com

WebMD. (2021). Your Guide to the Sexual Response Cycle. webmd.com