Kadar Hematokrit Tidak Normal, Waspada Berbagai Penyakit Ini

Kadar Hematokrit Tidak Normal, Waspada Berbagai Penyakit Ini

Penulis: Devita | Editor: Handa

Hematokrit adalah kandungan sel darah merah dalam darah berdasarkan proporsi dan volumenya. Hematokrit dikenal juga sebagai persentase sel darah merah dalam darah. Contohnya hematokrit 5 diartikan sebagai 100 mililiter darah yang mengandung 50 mililiter sel darah merah. Penggunaan hematokrit biasanya untuk mengetahui apakah tubuh Anda dalam kondisi sehat atau tidak.

Kondisi hematokrit yang tidak normal yaitu terlalu banyak atau terlalu sedikit menandakan tubuh Anda tidak sehat atau indikasi adanya penyakit tertentu. Tes hematokrit dilakukan untuk mengukur proporsi sel darah merah dalam darah Anda. Peran sel darah merah adalah mengangkut oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Berikut ini penjelasan mengenai hematokrit yang perlu Anda ketahui:

Bagaimana Cara Mengukur Hematokrit?

Hematokrit bisa diukur dari sampel darah yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dievaluasi. Di laboratorium, hematokrit dievaluasi menggunakan centrifuge, yaitu mesin yang berputar dengan kecepatan tinggi sehingga dapat memisahkan komponen-komponen dalam darah.

Setelah itu, obat pengencer darah akan ditambahkan untuk menjaga agar darah tidak membeku. Kemudian, saat tabung uji diambil dari centrifuge, terlihat sampel darah dalam tabung terpisah menjadi tiga bagian, yaitu sel darah merah, plasma darah, dan bekuan darah.

Setiap komponen tersebut akan menetap di bagian tabung yang berbeda. Setelah didapatkan hasilnya dalam satuan persen, kemudian angka tersebut dibandingkan dengan nilai normal atau nilai standar. Dengan begitu, akan diperoleh kesimpulan apakah nilai hematokrit darah yang telah diuji tergolong normal atau abnormal (terlalu rendah atau terlalu tinggi).

Baca Juga : 7 Jus Sehat Bantu Tumbuh Kembang Anak

Kadar Hematokrit Normal

Setiap golongan usia dan gender memiliki ukuran hematokrit berbeda-beda. Berikut persentase hematokrit yang normal, yaitu:

  • Bayi baru lahir, yaitu  55-68 persen
  • Bayi 1 minggu, yaitu 47-65 persen
  • Bayi usia 1 bulan, yaitu 37-49 persen
  • Bayi 3 bulan, yaitu 30-36 persen
  • Bayi di atas 1 tahun, yaitu 29-41 persen
  • Anak usia 10 tahun, yaitu 36-40 persen
  • Lelaki dewasa, yaitu 42-54 persen
  • Wanita dewasa, yaitu 38-46 persen

Tes Hematokrit

Tes hematokrit adalah salah satu tes darah. Perlu Anda ketahui bahwa darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Trombosit berbentuk cairan yang biasanya dikenal dengan plasma darah. Tujuan tes hematokrit adalah mengukur berapa banyak sel darah merah dalam tiap liter darah Anda.

Kandungan dalam sel darah merah adalah protein yang disebut dengan hemoglobin.  Kadar hematokrit yang tidak normal biasanya mengindikasikan kelainan kondisi medis.  Tes hematokrit juga bermanfaat untuk mendiagnosis kelainan darah, seperti anemia (kekurangan sel darah merah) atau polisitemia vera (kelainan darah rangka dimana tubuh memiliki terlalu banyak sel darah merah).

Sebelum melakukan tes Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus. Anda mungkin hanya akan diminta berpuasa beberapa jam sebelum tes. Ahli medis akan mengambil sampel darah Anda melalui pembuluh darah menggunakan jarum khusus.

Darah akan dimasukan ke dalam tabung darah yang disebut vial. Proses ini berlangsung selama lima menit. Anda akan merasakan sensasi perih dan linu ketika darah Anda disedot. Risiko melakukan tes hematokrit sangatlah ringan hanya rasa sakit saat darah Anda diambil.

Risiko lain yang mungkin muncul adalah infeksi dan hematoma namun tergantung pada kebersihan alat tes. Biasanya dokter dan tenaga medis pasti sudah memastikan alat untuk tes disteril terlebih dahulu. Tes ini juga tidak menimbulkan efek samping apapun.

Baca Juga : Panduan Singkat Memahami Arti Warna Feses Bayi Anda

Arti Hematokrit Rendah

Bila Anda memiliki hematokrit rendah, tandanya Anda menderita anemia. Alasan Anda memiliki hematokrit rendah yang mengindikasikan anemia antara lain:

  • Kehilangan darah karena penyakit atau pasca operasi.
  • Kekurangan nutrisi, seperti zat besi, asam folat, serta vitamin B12.
  • Gangguan pada sumsum tulang belakang biasanya karena kanker, kemoterapi, gagal ginjal, dan anemia sel sabit.
  • Peningkatan jumlah sel darah putih yang bisa menjadi tanda penyakit leukemia atau limfoma.
  • Kekurangan vitamin dan mineral.
  • Baru saja kehilangan banyak darah.
  • Terlalu banyak kandungan air dalam tubuh
  • Kelainan tiroid
  • Gangguan pada sistem kekebalan tubuh

Arti Hematokrit Tinggi

Kadar hematokrit tinggi melebihi normal menunjukkan peningkatan jumlah sel darah merah yang abnormal. Biasanya, seseorang yang tinggal di dataran tinggi dan perokok kronis memiliki hematokrit tinggi.

Dehidrasi juga bisa memicu hematokrit meningkat yang kemudian akan hilang saat Anda sudah terhidrasi. Hematokrit tinggi mengindikasikan Anda mengalami:

  • Penyakit paru-paru dan jantung
  • Jaringan parut atau penebalan jaringan pada paru-paru
  • Sleep apnea obstruktif
  • Keracunan karbon monoksida pada perokok
  • Tumor
  • Kelainan sumsum tulang yang dikenal dengan polisitemia rubra vera
  • Penyalahgunaan obat jenis eritropoietin yang biasanya dilakukan oleh atlet sebagai doping darah.

Baca Juga : Ketahui Apa itu Pedoman Gizi Seimbang?

Sumber

Cleveland Clinic. Hematocrit. my.clevelandclinic.org
Mayo Clinic. Hematocrit Test. www.mayoclinic.org
Medicinet (2021). Hematocrit Ranges and Chart: Test, High, Low, and Normal. www.medicinet.com
MedlinePlus. Hematocrit Test. www.medlineplus.gov