Aspergillosis: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya

Aspergillosis: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Aspergillosis merupakan salah satu jenis penyakit infeksi. Penyebabnya adalah jamur aspergillus yang bisa hidup di dalam maupun di luar ruangan. Kebanyakan orang menghirup spora aspergillus tanpa mengalami masalah apa pun. Namun, mereka yang punya daya tahan tubuh lemah dapat mengalami gangguan kesehatan karena aspergillus.

Pada beberapa orang, spora aspergillus bisa memicu reaksi alergi. Ada juga orang yang mengalami infeksi paru-paru ringan hingga serius karena jamur ini. Bentuk aspergillosis yang paling parah adalah aspergillosis invasif yang terjadi ketika infeksi menyebar ke pembuluh darah.

Pengobatan terhadap aspergillosis sangat bergantung pada tingkat keparahannya. Biasanya melibatkan observasi, pemberian obat anti jamur, dan dalam kasus yang jarang terjadi, tim medis mungkin akan melakukan pembedahan.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Infeksi Paru-Paru, dan Metode Diagnosanya

Penyebab Aspergillosis

Jamur aspergillus yang menyebabkan aspergillosis sebenarnya sangat umum. Anda bisa menemukan jamur ini di mana-mana baik di dalam maupun di luar rumah.

Jamur ini ada di tanah dan di tanaman yang sudah membusuk. Bahkan jamur bisa hidup di dalam saluran AC dan di permukaan karpet. Anda juga bisa menemukannya dalam beberapa jenis makanan, seperti ikan kering.

Serpihan kecil jamur yang disebut dengan spora bisa tersebar di udara. Inilah yang kemudian kita hirup.

Sebagian besar orang bisa menghirup udara yang mengandung spora ini tanpa masalah. Namun, bagi Anda yang sedang sakit, punya masalah dengan kekebalan tubuh, atau sedang mengonsumsi obat tertentu, menghirup spora ini bisa menyebabkan aspergillosis.

Aspergillosis tidak menular dari orang ke orang sehingga Anda tidak akan bisa menularkan atau ditulari oleh orang lain.

Gejala Aspergillosis dan Jenis-jenisnya

Gejala yang muncul pada penderita aspergillosis sangat bergantung pada jenis aspergillosis yang Anda alami.

1. Aspergillosis Bronkopulmonalis Alergi (ABPA)

Orang yang terkena aspergillosis jenis ini biasanya sudah memiliki penyakit bawaan yakni asma atau cystic fibrosis. Gejalanya biasanya dimulai dengan munculnya reaksi alergi yang tidak bisa diatasi dengan obat asma, seperti:

  • Batuk
  • Mengi
  • Sesak napas.

Beberapa gejala lain yang kurang umum, termasuk:

  • Sakit dada
  • Demam
  • Batuk dengan lendir berwarna merah atau cokelat
  • Kelebihan sel darah putih (eosinophilia).

Dalam kasus yang lebih parah, jamur bisa menyebabkan infeksi. Biasanya infeksi tidak bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain, tetapi jika tidak diobati bisa menyebabkan:

  • Asma yang tidak kunjung sembuh
  • Melebarnya tabung bronkial pada organ paru
  • Hilangnya fungsi paru-paru.

2. Aspergillosis Paru Kronis

Infeksi aspergillosis dianggap kronis jika sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderitanya antara lain:

  • Jaringan yang menebal pada paru-paru (penebalan pleura)
  • Jaringan parut pada paru (fibrosa)
  • Ruang kosong dalam jaringan paru-paru (kavitasi).

Aspergillosis paru kronis juga bisa menyebabkan aspergilloma (disebut juga dengan bola jamur). Bola kusut yang tumbuh dengan lambat ini terdiri dari serat jamur, lendir, sel darah putih dan gumpalan darah.

Bola jamur ini terbentuk pada kantong udara di paru-paru Anda dan akan semakin membesar seiring dengan berjalannya waktu.

Keberadaannya mungkin tidak akan menimbulkan gejala selama bertahun-tahun, akan tetapi Anda bisa mengalami beberapa tanda berikut:

  • Sakit dada
  • Batuk kronis
  • Mengi dan sesak napas
  • Batuk berdarah
  • Kelelahan.

3. Aspergillosis Invasif

Jenis aspergillosis ini biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah karena pernah menerima transplantasi organ atau sumsum tulang.

Infeksi biasanya dimulai pada organ paru-paru, tetapi kemudian akan menyebar melalui darah ke berbagai organ lain termasuk ginjal, jantung, kulit, dan otak penderitanya.

Gejala yang muncul bervariasi, tergantung organ mana yang terdampak. Namun, secara umum penderita akan mengalami:

  • Demam yang tidak membaik meski dengan konsumsi dan pengobatan antibiotik
  • Nyeri dada yang memburuk ketika menarik napas panjang
  • Batuk kering
  • Aspergilloma
  • Batuk darah (mungkin merupakan efek dari aspergilloma)
  • Masalah pernapasan.

Dalam kasus yang parah, penderita mungkin akan mengalami:

  • Mimisan
  • Luka (ulkus) di dalam mulut atau dalam dinding dada
  • Pembengkakan pada salah satu mata
  • Kesulitan bicara atau menggerakkan otot wajah.

Diagnosis dan Penanganan terhadap Aspergillosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara umum, termasuk penyakit dan memeriksa gejala yang ada. Dokter juga akan membutuhkan:

  • Sampel cairan yang diambil dari saluran pernapasan untuk memeriksa ada atau tidaknya substansi jamur
  • Tes pencitraan, seperti X-ray dan CT scan untuk melihat area paru yang terdampak
  • Sampel jaringan paru (atau area yang terinfeksi) untuk menguji jamur
  • Tes darah (khusus aspergillosis invasif).

Penanganan terhadap aspergillosis juga bergantung pada kondisi Anda. Jika aspergillosis yang Anda alami karena reaksi alergi, dokter mungkin hanya akan meresepkan obat kortikosteroid atau hanya melakukan pemantauan saja.

Jika Anda mengalami infeksi, Anda mungkin memerlukan obat antijamur, seperti itraconazole, amphotericin B, atau voriconazole. Anda juga mungkin perlu mengonsumsi obat imunosupresan, seperti kortikosteroid.

Aspergilloma biasanya tidak merespons obat sehingga dalam beberapa kasus, Anda mungkin membutuhkan pembedahan untuk mengangkatnya.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Shigella pada Pada Pencernaan Anda

Sumber

CDC. (2021). Aspergillosis. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Aspergillosis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2022). Aspergillosis. www.mayoclinic.org

WebMD. (2022). What Is Aspergillosis? www.webmd.com