Ketahui Lebih Dalam tentang Ari-Ari Bayi

Ketahui Lebih Dalam tentang Ari-Ari Bayi

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Apakah Anda pernah mendengar istilah ‘ari-ari’ bayi? Ari-ari bayi atau plasenta adalah organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Organ ini berkembang setelah pembuahan terjadi dan menempel pada dinding rahim Anda. Ari-ari akan menempel ke tali pusar bayi, untuk mendapatkan makanan dari ibu.

Jika bisa dilihat secara langsung, ari-ari terlihat seperti cakram jaringan bergelombang yang kaya akan pembuluh darah, membuatnya tampak merah tua. Selain itu, ari-ari memiliki panjang sekitar 10 inci, tebal 1 inci, serta berat sekitar 16 ons  pada saat bayi lahir.

Organ ini memiliki dua sisi, sisi pertama menempel pada dinding rahim Anda berwarna biru kemerahan, sedangkan sisi yang menghadap bayi Anda berwarna abu-abu. Ari-ari biasanya dikeluarkan dari tubuh ibu setelah melahiran, biasanya sekitar 5 hingga 30 menit setelah bayi lahir.

Baca Juga: Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Plasenta

Apa fungsi ari-ari?

Ari-ari memiliki sejumlah fungsi bagi bayi maupun ibu, yakni sebagai berikut.

  • Membantu memberikan bayi Anda oksigen dan nutrisi.
  • Menghilangkan limbah berbahaya dan karbon dioksida dari bayi Anda.
  • Menghasilkan hormon yang membantu bayi Anda tumbuh.
  • Memberikan kekebalan dari Anda ke bayi Anda.
  • Membantu melindungi bayi Anda.

Plasenta juga menghasilkan sejumlah hormon yang dibutuhkan selama kehamilan, seperti lactogen, estrogen, dan progesteron. Hal ini membuat darah ibu terpisah dari darah bayi untuk melindungi bayi dari infeksi.

Apa yang memengaruhi kesehatan ari-ari?

Kesehatan ari-ari dapat memengaruhi bayi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa hal yang memengaruhi kesehatan ari-ari.

  • Usia ibu. Masalah plasenta lebih sering terjadi pada ibu yang berusia lebih dari 40 tahun.
  • Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi kesehatan plasenta.
  • Kehamilan kembar atau kehamilan ganda lainnya. Kehamilan kembar atau lebih dapat memengaruhi kondisi plasenta.
  • Gangguan pembekuan darah. Kondisi kesehatan yang berkaitan dengan gangguan penggumpalan darah dapat meningkatkan risiko masalah pada plasenta.
  • Operasi rahim sebelumnya. Apabila ibu pernah melakukan operasi di area rahim, seperti operasi caesar atau operasi untuk menghilangkan fibroid, maka risiko gangguan pada plasenta meningkat.
  • Masalah plasenta sebelumnya. Risiko mengalami masalah dengan plasenta mungkin lebih tinggi jika Ibu pernah memiliki masalah plasenta di kehamilan sebelumnya.
  • Penggunaan zat. Masalah plasenta kerap terjadi pada wanita yang merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan. selain itu, konsumsi Alkohol, nikotin serta obat- obatan lain dapat merusak bayi Anda.
  • Trauma perut. Trauma di area perut seperti karena jatuh, kecelakaan mobil atau jenis pukulan lainnya dapat  meningkatkan risiko plasenta terpisah secara prematur dari rahim (solusio plasenta).

Baca Juga: Plasenta Akreta, Tumbuhnya Plasenta di Dinding Rahim yang Terlalu Dalam

Masalah yang dapat terjadi pada ari-ari bayi

Masalah dengan plasenta atau ari-ari umumnya membahayakan ibu dan sang janin. Berikut beberapa masalah yang mungkin terjadi pada ari-ari.

  • Plasenta akreta. Kondisi ini adalah saat plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim sehingga memicu kehilangan banyak darah selama atau setelah melahirkan dan dapat mengancam nyawa.
  • Solusio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum ibu melahirkan. Kondisi ini menyebabkan pendarahan dan bayi kekurangan semua nutrisi yang mereka butuhkan. Dalam beberapa kasus, persalinan dini mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
  • Plasenta previa. Kondisi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada awal kehamilan dan kembali normal seiring berjalannya waktu. Apabila plasenta masih menutupi leher rahim menjelang waktu persalinan, maka diperlukan operasi caesar.
  • Insufisiensi plasenta. Kondisi ini terjadi saat plasenta tidak berfungsi dengan baik selama kehamilan, yang mengakibatkan bayi kekurangan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan bayi.
  • Retensi plasenta. Plasenta seharusnya keluar setelah bayi dilahirkan. Kondisi ini terjadi ketika plasenta tidak keluar setelah melahirkan karena terhalang oleh serviks atau masih menempel pada rahim. Kondisi ini dapat menimbulkan ibu kekurangan darah dan infeksi karena perdarahan

Cara menjaga kesehatan plasenta

Terkadang masalah plasenta sulit untuk dicegah. Namun, Anda dapat menjaga kesehatan plasenta dengan cara berikut.

  • Rutinlah memeriksakan kehamilan Anda untuk mengetahui kondisi janin Anda.
  • Ketahui apakah Anda memiliki gangguan atau penyakit, seperti tekanan darah tinggi.
  • Hindari minum minuman beralkohol, merokok atau menggunakan narkoba.
  • Jagalah kehamilan agar tidak ada trauma akibat benturan yang dapat membahayakan janin
  • Bicarakan dengan dokter Anda tentang potensi risiko sebelum memutuskan cara melahirkan sesuai dengan kondisi plasenta Anda.

Plasenta akan keluar setelah ibu melahirkan bayinya. Akan disimpan, dikubur, atau perlakuan lain terhadap ari-ari  bergantung pada budaya dan kepercayaan masyarakat.

Baca Juga: Berbagai Jenis Gangguan Plasenta

Sumber

Cleveland Clinic. (2022). Placenta.  my.clevelandclinic.org

Pregnancy Birth Baby. (2020). What is the placenta?.  www.pregnancybirthbaby.org.au

Mayo Clinic. (2022). Placenta: How it works, what’s normal.www.mayoclinic.org