Apakah Rahim Ganda Berbahaya? Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Apakah Rahim Ganda Berbahaya? Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Dita | Editor: Handa

Normalnya, seorang wanita memiliki satu set organ reproduksi, yaitu satu vagina, satu rahim, satu serviks, dan dua indung telur. Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa beberapa wanita di dunia ini memiliki rahim ganda atau dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan uterus didelphys.

Rahim ganda atau uterus didelphys merupakan kondisi langka bawaan di mana wanita terlahir dengan dua rahim yang memisahkan serviks dan terkadang dua vagina, walaupun kondisi ini tidak selalu terjadi. Lantas, apakah rahim ganda atau uterus didelphys ini berbahaya? Untuk mengetahuinya simak ulasan di bawah ini.

Penyebab Rahim Ganda

Kelainan bawaan yang langka ini terjadi sejak seorang perempuan masih di dalam kandungan. Ketika janin perempuan masih di dalam rahim ibunya, organ uterusnya mengalami perkembangan.

Saat awal perkembangan, rahim janin memang terdiri dari dua tuba berukuran kecil. Seiring berjalannya waktu, dua tuba tersebut akan melebur menjadi satu membentuk satu organ, yaitu  rahim.

Namun, terkadang kondisi ini tidak berjalan mulus. Ada kalanya tuba tidak mengalami penggabungan yang sempurna. Sebaliknya, masing-masing berkembang menjadi struktur yang terpisah. Kondisi inilah yang menyebabkan rahim ganda.

Sampai saat ini tenaga kesehatan belum bisa menemukan penyebab pasti mengapa sebagian bayi perempuan tidak mengalami peleburan tabung rahim secara alami. Namun ada dugaan komponen genetik berperan karena dalam berbagai kasus ditemukan bahwa kondisi ini umumnya menurun dalam keluarga (faktor genetik).

Gejala Rahim Ganda

Rahim ganda tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Kondisi ini biasanya diketahui dari pemeriksaan area panggul untuk mengetahui penyebab keguguran yang berulang.

Sementara itu, untuk wanita yang memiliki rahim ganda dengan dua lubang vagina, kemungkinan akan mengalami keluhan, seperti darah menstruasi yang sulit berhenti atau terlalu banyak.

Baca Juga :  Ketahui 6 Gangguan pada Plasenta yang Membahayakan Janin

Apakah Rahim Ganda Berbahaya?

Walaupun kondisi ini merupakan kelainan bawaan, wanita yang memiliki rahim ganda dapat menjalani kehidupan seksual secara normal. Selain itu, wanita yang memiliki rahim ganda juga bisa menjalani kehamilan dan melahirkan.

Meskipun  terkadang kondisi tersebut juga bisa menyebabkan kemandulan, keguguran berulang-ulang, kelahiran prematur dan kondisi ginjal yang tidak normal. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan tenaga kesehatan secara rutin.

Bagaimana Mendiagnosis Rahim Ganda?

Rahim ganda tidak menunjukkan gejala khusus, sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahuinya.  Ada beberapa cara pemeriksaan yang dapat dilakukan, seperti:

  • Pemeriksaan ultrasound (USG). Pemeriksaan ini menggunakan teknologi gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkani gambar tubuh bagian dalam, seperti organ tubuh.
  • Sonohisterogram. Pada pemeriksaan ini dokter akan memasukkan cairan ke dalam rahim melalui vagina dan serviks. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kelainan atau masalah pada bentuk rahim.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan ini memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan organ dalam tubuh.
  • Hysterosalpingography. Pemeriksaan ini menggunakan sinar rontgen (sinar-X) yang berfungsi untuk melihat rahim dan daerah sekitarnya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada wanita yang mengalami keguguran berulang.

Jika Anda mengalami masalah dalam masa menstruasi, seperti darah yang tidak bisa dihentikan dengan tampon, rasa sakit yang berlebihan, atau mengalami keguguran berulang, segera hubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan.

Penanganan Rahim Ganda

Pada kasus rahim ganda, pengobatan sangat jarang dibutuhkan. Meski bisa, operasi untuk menyatukan kedua uterus juga jarang dilakukan. Namun, ada beberapa kasus di mana dokter melakukan operasi khusus untuk mempertahankan kehamilan jika ternyata seorang wanita diketahui terdapat sekat pada bagian rahimnya.

Selain memiliki rahim ganda, seorang wanita ternyata juga bisa memiliki dua vagina. Prosedur operasi mungkin akan disarankan oleh dokter. Tujuannya adalah untuk membuang dinding yang memisahkan kedua vagina. Hal ini akan membuat proses melahirkan normal bisa berjalan lebih mudah.

Meski termasuk langka, kondisi rahim ganda bisa terjadi pada siapa saja. Tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan jika Anda mengalami masalah atau beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas.

Baca Juga : 11 Cara Mencegah Kanker Rahim

Sumber


Live Science (2019). How a Woman Gave Birth Twice, One Month Apart. www.livescience.com
Mayo Clinic (2019). Double Uterus. www.mayoclinic.org
Very Well Family (2020). Potential Risks of Having a Double Uterus. www.verywellfamily.com
Healthline (2018). Double Uterus: Symptoms, Pregnancy, Treatment, and More. www.healthline.com 
Healthline. 2019. Sonohysterogram: What to Expect. www.healthline.com