Diagnosis dan Cara Mengatasi Pneumotoraks

Diagnosis dan Cara Mengatasi Pneumotoraks

Penulis: Elma | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023

 

Pneumotoraks dapat terjadi karena adanya gangguan pada proses perfusi oksigen ke jaringan atau organ. Bisa juga disebabkan oleh darah yang menuju ke dalam paru-paru kolaps tidak mengalami proses ventilasi, sehingga proses oksigenasi tidak terjadi.

Pneumotoraks tergolong dalam penyakit gawat darurat yang bisa mengancam nyawa penderitanya. Oleh sebab itu, Anda harus segera melakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter bila mulai merasakan gejala-gejala pneumotoraks.

Diagnosis Pneumotoraks

Identifikasi awal gejala pneumotorak sangat diperlukan untuk memberikan bantuan dasar pada pasien pneumotoraks. Pasalnya, penanganan awal yang tepat pada penderita pneumotoraks sangat penting untuk mencegah masalah serius atau bahkan kematian.

Saat pertama kali memeriksakan diri kepada dokter, pasien pneumotoraks biasanya akan diminta untuk menceritakan gejala-gejala yang dirasakan. Setelah itu, dokter akan mengecek rekam medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter akan memeriksa dada pasien dengan stetoskop untuk mencari tahu suara-suara pernapasan yang terasa aneh pada paru-paru. Jika dirasa ada yang bermasalah dengan pernapasan, maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan tes X-ray pada bagian dada untuk melihat kondisi paru-paru agar dapat mendiagnosis ada atau tidaknya pneumothorax.

Selain itu, petugas medis juga akan memeriksa kadar oksigen yang terkandung pada darah dan jantung dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui apakah pasien pernah mengalami penyakit ini sebelumnya. Jika dicurigai adanya pneumothorax, maka dokter akan akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan udara di dalam rongga pleura dengan cara melakukan tindakan aspirasi jarum  atau pemasangan selang dada.

Tim medis biasanya juga akan melakukan CT scan untuk menampilkan gambar struktur paru-paru pasien dengan lebih detail. Selain itu, dokter juga mengukur kadar oksigen dalam darah pasien melalui proses analisis gas darah.

Cara Mengatasi Pneumotoraks

Untuk mengatasi pneumotoraks, langkah yang wajib dilakukan adalah menghilangkan udara, mengurangi kebocoran udara, menyembuhkan fistula pleura, dan mencegah kekambuhan.Bila merasakan gejala-gejala pneumotoraks, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Tindakan pengobatan yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan pasien.

1. Observasi

Jika pneumotorak yang dialami pasien tergolong ringan, artinya hanya sebagian kecil paru-paru yang kolaps dan tanpa gangguan pernapasan yang berat. Untuk kondisi ini dokter hanya memantau kondisi paru-paru pasien.

Selama masa pemantauan tersebut, dokter akan meminta pasien menjalani foto Rontgen secara berkala hingga bentuk paru-paru pulih. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau kadar oksigen dalam tubuhnya menurun, dokter akan memberikan oksigen melalui masker oksigen. Perawatan ini membutuhkan waktu beberapa minggu.

2. Aspirasi Jantung atau Pemasangan Tabung Dada

Jika kondisi kolaps paru-paru sudah lebih luas, penanganan akan berfokus untuk mengeluarkan timbunan udara. Dokter akan memasukkan jarum untuk membantu memasukkan selang ke rongga dada melalui sela antara tulang iga.

Hal ini untuk mengurangi tekanan dan bentuk paru-paru kembali seperti semula. Selain dengan menggunakan jarum, dokter juga akan memasukkan sebuah selang dada yang fleksibel ke dalam ruang berisi udara yang dapat mengeluarkan udara secara terus-menerus, dari rongga dada sampai paru-paru Anda mengembang dan pulih kembali.

3. Pengobatan Non-Bedah

Jika tabung dada tidak bisa memperluas kembali paru-paru pasien, pilihan pengobatan non-bedah untuk menutup kebocoran udara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Pleurodesis kimia, yaitu pengobatan menggunakan zat untuk mengiritasi paru-paru sehingga pleura paru-paru dan lapisan dinding dada akan saling menempel dan menutup kebocoran.
  • Mengambil darah dari lengan pasien dan memasukkannya ke dalam tabung dada. Pasalnya darah membuat patch fibrinous pada paru-paru, sehingga bisa menyegel kebocoran.
  • Memasukkan tabung tipis (bronkoskop) melalui tenggorokan menuju paru-paru. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat paru-paru dan saluran udara serta menempatkan katup satu arah, sehingga memungkinkan paru-paru untuk mengembang kembali dan pulih.

4. Operasi

Prosedur ini akan disarankan dokter jika metode penanganan lainnya tidak menunjukkan hasil yang baik. Pada prosedur ini, dokter mengiritasi pleura, sehingga kedua pleura bisa melekat dan rongga pleura menutup. Hal ini bertujuan agar udara tidak dapat lagi masuk ke rongga pleura.

Baca Juga : Tiba-tiba Sesak Napas? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Komplikasi Pneumotoraks

Dalam banyak kasus, pneumotoraks bisa kembali kambuh dalam kurun waktu beberapa tahun kemudian. Besar kemungkinan pasien pneumotoraks yang sebelumnya telah sembuh dapat kembali terinfeksi.

Selain itu, pneumotoraks yang tidak segera ditangani bisa memicu munculnya masalah baru, seperti adanya komplikasi penyakit lain, seperti:

  • Efusi
  • Pneumomediastinum
  • Adanya nanah di paru-paru (empiema)
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Rongga pleura terisi udara dan darah (hemopneumothorax)

Ada juga beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh proses pengobatan, seperti timbulnya rasa nyeri, terdapat udara atau gas yang terperangkap di jaringan kulit (emfisema subkutan), munculnya infeksi dan pendarahan, dan kelebihan cairan di paru-paru (edema paru). Jika tidak segera diobati dan mendapatkan penanganan dengan tepat, pneumotoraks dapat memperparah kondisi pasien dan berakhir dengan kematian.

Cara Mencegah Pneumotoraks

Hingga saat ini sebenarnya belum diketahui pasti bagaimana cara untuk mencegah pneumotoraks. Tindakan pencegahan terbatas yang bisa dilakukan hanyalah dengan menghindari faktor-faktor berisiko tinggi pemicu pneumotoraks, seperti:

  • Mengurangi atau bahkan menghentikan intensitas merokok
  • Tidak melakukan aktivitas fisik berlebihan dan bisa meningkatkan tekanan paru-paru, seperti menyelam, snorkeling, scuba diving, atau mendaki gunung saat cuaca ekstrem
  • Rutin melakukan pemeriksaan tubuh ke dokter terutama bila Anda merasakan ada keluhan gangguan pernapasan
  • Bagi Anda yang sebelumnya pernah mengidap pneumotoraks harus menjalani pengobatan secara tuntas dan tepat

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Pneumotoraks yang Perlu Anda Ketahui

Sumber

NCBI. (2014). Approach of the treatment for pneumothorax. www.ncbi.nlm.nih.gov
Cleveland Clinic. (2013). Collapsed Lung (Pneumothorax). my.clevelandclinic.org
Medicine Net. (2015). Pneumothorax. www.medicinenet.com
NCBI. (2014). Pneumothorax Risk Factors in Smokers with and without Chronic Obstructive Pulmonary Disease. www.ncbi.nlm.nih.gov