Diagnosis dan Pengobatan Pleuritis yang Perlu Anda Diketahui

Diagnosis dan Pengobatan Pleuritis yang Perlu Anda Diketahui

Penulis: Audrie | Editor: Handa

Pleuritis atau juga dikenal sebagai radang selaput paru-paru adalah kondisi yang mengarah pada peradangan pleura. Pleura merupakan lapisan tipis yang membalut paru-paru dan dinding dada. Pleuritis dapat menyebabkan rasa nyeri yang tajam dan kesulitan untuk bernapas.

Pleuritis termasuk sebagai kondisi yang dapat diobati dan dicegah dengan mudah. Meski demikian, kondisi ini dapat menjadi serius jika tidak ditangani sejak dini. Oleh karena itu, diagnosis awal penting untuk dilakukan jika penderita sudah merasakan gejala yang mengarah pada pleuritis.

Diagnosis Pleuritis

Jika Anda merasakan nyeri yang tajam ketika bernapas, batuk, atau bersin, segera hubungi dokter untuk melakukan diagnosis. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan meminta mereka pasien menjelaskan rasa nyeri tersebut dengan rinci.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian dada dengan menggunakan stetoskop. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui jika ada suara aneh yang berasal dari paru-paru pasien.

Jika terdengar gesekan kering dan kasar dari kedua pleura, maka ada kemungkinan pleuritis telah menginfeksi tubuh pasien. Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat menyarankan beberapa tes di bawah ini untuk mencari tahu penyebab dan tingkat keparahan pleuritis lebih lanjut, antara lain:

  • Rontgen. Melalui rontgen, dokter dapat melihat jika ada pembengkakan yang terjadi pada paru-paru, terutama lapisan pleura, sebagai penyebab utamanya. Dokter juga dapat melakukan decubitus x-ray atau rontgen dada, untuk mencari tahu adanya penumpukan cairan di antara paru-paru dan dinding dada.
  • Tes darah. Tes darah dapat membantu dokter untuk mendeteksi infeksi yang menyebabkan pleuritis pada pasien. Selain itu, tes ini juga dapat mendeteksi gangguan autoimun dalam tubuh, seperti lupus dan rematik, mengingat pleuritis adalah salah satu gejala awalnya.
  • CT scan. Dokter dapat melakukan CT scan jika ingin meneliti kondisi pada lapisan pleura lebih lanjut. Tes ini akan menghasilkan gambar bagian dalam dada secara detail, termasuk paru-paru. Dengan demikian, dokter dapat mengetahui adanya pembengkakan pada paru-paru atau penyebab nyeri lain di area dada.
  • Ultrasound. Ultrasound adalah tes medis yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ tubuh yang rinci. Sama dengan CT scan, ultrasound menampilkan bagian dalam rongga dada untuk mendeteksi adanya penumpukan cairan atau pembengkakan di area lapisan pleura.
  • Biopsi. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit di bagian dinding dada pasien dan mengambil sampel jaringan pleura melalui penggunaan jarum. Sampel ini akan dianalisis di laboratorium untuk mendeteksi adanya infeksi atau penyakit, seperti kanker paru-paru atau tuberkulosis, dalam tubuh pasien yang menyebabkan pleuritis.
  • Thoracentesis. Dokter akan memasukkan jarum pada area dada pasien, tepatnya di lokasi penumpukan cairan yang sebelumnya telah terdeteksi melalui tes pencitraan, seperti CT scan dan ultrasound. Kemudian, dokter akan mengambil cairan tersebut dan membawanya ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu adanya infeksi lain yang menyebabkan pleuritis. Pengambilan cairan ini juga bertujuan untuk melancarkan pernapasan pasien.
  • Torakoskopi. Torakoskopi adalah tes medis yang melibatkan alat bernama torakoskop, yaitu sebuah tabung tipis yang disambungkan dengan kamera kecil. Alat ini dimasukkan ke dalam area lapisan pleura melalui sayatan kecil pada kulit dinding dada pasien. Dengan bantuan kamera kecil tersebut, dokter dapat melihat area yang terinfeksi secara langsung.

Baca Juga : Kenali Berbagai Jenis dan Komplikasi Penyakit Lupus

Pengobatan Pleuritis

Pengobatan pleuritis berbeda untuk setiap pasien, tergantung pada penyebab dasarnya. Jika pleuritis disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan obat antibiotik, baik dalam bentuk tablet atau suntik.

Sementara itu, pleuritis yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika gejala semakin parah dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera hubungi dokter. Selain itu, beberapa pengobatan pleuritis lainnya juga termasuk:

  • Obat anti inflamasi. Rasa nyeri yang disebabkan oleh pleuritis dapat diredakan oleh obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs). Salah satu contoh obat dari kelompok obat tersebut adalah ibuprofen. Namun, dokter juga dapat meresepkan obat pereda nyeri lainnya jika obat antiinflamasi nonsteroid kurang efektif.
  • Perawatan efusi pleura. Jika pleuritis yang dialami juga menyebabkan efusi pleura, atau penumpukan cairan di antara paru-paru dan dinding dada, segera periksa ke dokter untuk melakukan perawatan. Serupa dengan prosedur tes torasentesis, perawatan biasanya dilakukan dengan cara mengambil cairan melalui jarum atau tabung. Prosedur ini juga dilakukan dengan menggunakan obat bius umum atau lokal.
  • Perawatan di rumah. Pleuritis juga dapat ditangani di rumah bila tidak terlalu menunjukkan kondisi yang serius. Salah satunya adalah beristirahat dengan cukup. Pastikan Anda juga menemukan posisi tidur yang nyaman. Selain itu, jika dokter Anda menyarankan beberapa obat pereda nyeri, jangan lupa untuk mengonsumsinya sesuai dosis dan jadwal per hari.

Pencegahan Pleuritis

Salah satu cara untuk mencegah pleuritis adalah mendeteksi penyebab dasarnya sejak dini. Bila Anda mulai mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kondisi ini, segera hubungi dokter untuk melakukan diagnosis awal.

Dengan demikian, Anda dapat menerima perawatan pada waktu yang tepat untuk meminimalisir tanda-tanda pleuritis, seperti pembengkakan pada lapisan pleura atau penumpukan cairan di antara paru-paru dan dinding dada. Selain itu, istirahat yang cukup dan menjaga gaya hidup yang sehat juga dapat mencegah pleuritis dan kondisi lain untuk berkembang dalam tubuh.

Baca Juga : Radang Selaput Dada (Pleuritis), Ini Penyebab dan Gejalanya

Sumber

Healthline. 2018. Pleurisy: Causes, Symptoms, and Diagnosis. www.healthline.com.
Mayo Clinic. 2020. Pleurisy – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org.
Medical News Today. 2020. Pleurisy: Symptoms, causes, treatments, diagnosis, and prevention. www.medicalnewstoday.com.
National Health Service UK. 2020. Pleurisy. www.nhs.uk.
WebMD. 2019. Pleurisy (Pleuritis). www.webmd.com.