Apakah Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi Madu Murni?

Apakah Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi Madu Murni?

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Madu murni adalah makanan alami kaya manfaat yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan. Saripati sarang lebah ini memiliki kandungan nutrisi baik termasuk protein, berbagai jenis vitamin, magnesium, zat besi, fosfor, dan lain sebagainya. Kegunaannya juga beragam antara lain untuk meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, infeksi dan membuat kulit lebih sehat.

Sayangnya, tidak semua orang diperbolehkan mengonsumsi madu meskipun khasiatnya tidak terbantahkan. Makanan dengan rasa manis alami ini dilarang diberikan kepada bayi atau anak-anak di bawah usia satu tahun. Alasannya, madu murni memiliki risiko kandungan bakteri yang berbahaya bagi pencernaan yang masih muda termasuk menyebabkan penyakit botulisme.

Penyakit ini bisa memicu kelumpuhan tubuh karena neurotoksin yang diproduksi oleh strain spora bakteri yang disebut Clostridium botulinum. Spora yang telah berkembang dalam tubuh dapat menghasilkan neurotoksin botulinum yang menjadi awal masalah. Orang dewasa dan anak-anak kebal dari risiko penyakit ini akibat madu namun tidak demikian dengan bayi. Karena itu, sebaiknya melakukan pencegahan untuk tidak memberikannya sama sekali.

Bayi di bawah usia satu tahun belum memiliki sistem pencernaan sempurna yang mampu mengolah berbagai bakteri jahat yang masuk ke tubuh. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda menjauhkan madu dari anak-anak untuk sementara waktu. Tunggu agar tubuhnya benar-benar siap baru Anda bisa memperkenalkan buah hati pada manfaat dan kelezatan madu murni.

Madu Bagi Ibu Hamil

Karena dinilai berbahaya untuk bayi, banyak yang mempertanyakan efeknya kepada janin yang sedang dikandung. Apakah ibu hamil dilarang mengonsumsi madu murni karena berdampak buruk pada calon buah hatinya? Jawabannya mungkin akan sangat membingungkan bagi Anda karena ada banyak versi.

Bagi ibu muda atau yang pertama kali menjalani kehamilan, pasti banyak yang merasa khawatir soal efek madu pada janinnya.

Namun, sebenarnya diperbolehkan bagi ibu yang sedang mengandung untuk mengonsumsi madu murni. Mengacu pada daftar yang dibuat oleh American College of Obstetricians and Gynecologists, madu tidak termasuk dalam daftar makanan yang direkomendasikan untuk dihindari oleh wanita hamil.

Ada dua alasan yang menjadikannya makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu:

1. Sistem pencernaan ibu mampu menyaring toksin

Usus orang dewasa, termasuk ibu hamil, sudah memiliki kinerja yang optimal. Salah satunya mampu menangani risiko kolonisasi spora clostridium karena mikrobioma pencernaan telah terbentuk dengan baik pada masa dewasa. Usus orang dewasa juga memiliki mekanisme pelindung yang mampu mencegah perkembangan bakteri.

Meski demikian, ibu hamil dianjurkan menjaga kesehatan dan kekebalan tubuhnya agar sistem pencernaannya terjaga. Pasalnya, bakteri jahat tidak dapat berkembang di pencernaan yang sehat sekaligus menekan risiko efek samping apapun dari madu.

2. Racun tidak akan tersalurkan ke janin

Penelitian yang diterbitkan di Jurnal Canadian Family Physician pada tahun 2010 menyebutkan, toksin botulinum tidak mungkin melewati plasenta dan mencapai bayi karena berat molekulnya. Karena itu, konsumsi madu murni dari ibu hamil, apabila mengandung spora botulisme, tidak akan tersalur ke janin di rahimnya.

Botulisme juga sangat jarang terjadi selama kehamilan, sehingga sulit bagi dokter untuk secara akurat mempelajari efek bakteri pada wanita hamil dan bayinya. Dunia kesehatan selama ini membuktikan wanita yang terjangkit botulisme selama kehamilan tidak mengalami efek negatif seperti cacat lahir atau gangguan janin lainnya.

Cara Aman Mengonsumsi Madu Bagi Ibu Hamil

Secara umum, madu murni aman dikonsumsi oleh ibu hamil yang sehat dan menjalani kehamilan yang normal. Namun harus ada beberapa hal yang dipertimbangkan khususnya jika memiliki catatan kesehatan atau kondisi yang berbeda. Misalnya saja:

1. Memiliki riwayat masalah pencernaan seperti penyakit radang usus atau maag

Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya. Cari tahu lebih jauh apakah Anda boleh mengonsumsi madu atau memiliki resiko infeksi toksin botulisme. Setiap kondisi yang melibatkan saluran pencernaan atau flora yang tidak berfungsi secara normal, baik yang berasal dari gangguan kekebalan atau gangguan struktural, dapat mempengaruhi risiko botulisme berkembang pada wanita hamil.

2. Sudah terbiasa mengonsumsi madu

Jika terbiasa memasukkan madu dalam pola konsumsi rutin harian, ada baiknya menanyakannya kepada dokter kandungan. Mungkin saja ada efek pada tubuh yang harus dipertimbangkan jika berhenti mengonsumsinya.

3. Konsumsi antibiotik

Jika sedang atau akan membutuhkan obat-obatan berjenis antibiotik, mungkin saja madu akan memberikan dampak yang tidak diinginkan. Jangan ambil risiko dan segera cari jawaban terbaiknya pada dokter langganan. Pasalnya, antibiotik dapat memengaruhi flora normal di usus, membuatnya lebih rentan terhadap semua jenis infeksi termasuk yang disebabkan oleh makanan manis ini.

Harus diingat pula, madu memiliki kadar gula yang tinggi sehingga kadarnya harus dibatasi jika tidak ingin terjadi kelebihan berat badan selama hamil. Orang dengan riwayat kadar gula tinggi atau diabetes gestasional juga harus membatasi jumlah konsumsinya. Pastikan untuk membeli madu murni yang telah terjamin produknya dan disertifikasi oleh lembaga pangan.

Sumber

Very Well Family. 2019. Can Women Eat Honey While Pregnant?. www.verywellfamily.com

Government of Canada. Food safety for pregnant women. www.canada.ca

Healthline. 2019. Food Safety During Pregnancy. www.healthline.com

NHS. Foods to avoid in pregnancy. www.nhs.uk