Apakah Aman Menggunakan Selaput Dara Buatan?

Apakah Aman Menggunakan Selaput Dara Buatan?

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Beberapa wanita tidak ragu untuk menggunakan selaput dara buatan agar keperawanannya kembali utuh. Namun, apakah aman menggunakan selaput dara buatan?

Mayoritas masyarakat menganggap bahwa keperawanan ditandai dengan keluarnya darah saat berhubungan intim untuk pertama kali. Padahal dalam dunia medis, keluarnya darah pertama kali saat berhubungan seksual tidak selalu menjadi tanda bahwa wanita tersebut masih perawan.

Stigma inilah yang menjadi dasar beberapa wanita memilih untuk menggunakan selaput dara buatan. Jadi, mereka akan tetap percaya diri karena dianggap masih perawan.

Selain itu, wanita yang ingin mengembalikan selaput daranya agar kembali perawan juga dapat melakukan beberapa prosedur bedah.

Apa Itu Selaput Dara Buatan?

Selaput dara buatan cukup banyak di pasaran, bahkan Anda bisa menemukannya dengan mudah di online shop.

Selaput dara asli merupakan jaringan tipis yang terdapat pada mulut vagina. Ini terbuat dari fragmen jaringan yang tersisa dari perkembangan janin.

Sementara itu, selaput dara buatan terbuat dari bahan sintetis yang bisa membuat lubang vagina terlihat tertutupi.

Ketika penetrasi, selaput dara buatan juga akan mengeluarkan cairan mirip darah seperti hymen asli. Namun sayangnya, tidak ada yang tahu sebenarnya produk ini terbuat dari apa.

Hingga saat ini, produk hymen buatan belum memiliki izin edar dan tidak terdaftar di BPOM. Berdasarkan hal ini juga yang membuat keamanan selaput dara buatan masih menjadi tanda tanya.

Beberapa penjual di toko online mengklaim bahwa selaput dara yang mereka edarkan terbuat dari natural albumin, yaitu semacam protein yang berkhasiat untuk menambah sel darah.

Penjual lain menyatakan bahwa selaput dara palsu terbuat dari kolagen dan pewarna merah alami.

Selaput dara buatan yang robek karena aktivitas seksual ini juga akan mengeluarkan darah sama persis dengan hymen asli. Setelah digunakan, selaput dara palsu akan larut beserta darah buatan. Oleh karena itu, Anda tidak perlu membuangnya.

Meski demikian, bahan dasar pembuatan fake hymen belum terbukti kebenarannya. Keamanan penggunaan produk tersebut juga belum dapat dipastikan.

Baca Juga : Memahami Operasi Vagina serta Risiko Melakukannya

Bahaya Menggunakan Selaput Dara Buatan

Mengingat selaput dara buatan ini tidak memiliki izin edar sehingga belum jelas keamanannya, maka bisa saja berbahaya bagi penggunanya.

Ada beberapa potensi masalah kesehatan yang mengancam wanita ketika mereka menggunakan selaput dara buatan. Terutama, berisiko bagi kesehatan reproduksi.

Infeksi vagina yang dimaksud bisa beragam. Namun yang paling jelas yaitu dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada wanita.

Akibat dari infeksi vagina tersebut, Anda mengalami keputihan abnormal yang menimbulkan bau tidak sedap serta rasa gatal, panas, atau terbakar, bengkak, sakit saat buang air kecil, hingga nyeri saat berhubungan seksual.

Oleh karenanya, Anda perlu lebih bijak dalam memilih produk yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Jangan sampai penggunaan selaput dara buatan yang belum tentu aman dapat menimbulkan masalah kesehatan yang merugikan.

Hymenoplasty untuk Mengembalikan Selaput Dara

Jika menggunakan selaput dara palsu ini harus Anda hindari, apakah ada alternatif lain yang bisa mengembalikan keutuhan selaput dara pada wanita?

Salah satu cara aman yang dapat Anda tempuh untuk mengembalikan keperawanan yaitu dengan Hymenoplasty.

Hymenoplasty merupakan prosedur bedah yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki hymen yang rusak. Jadi, selaput dara yang robek atau rusak dapat utuh kembali seperti semula.

Proses operasi ini dilakukan dengan cara menjahit bagian selaput dara yang robek. Benang yang digunakan dalam prosedur hymenoplasty adalah benang jahit khusus yang dapat larut.

Dengan begitu, Anda tidak perlu melepas jahitan usai operasi. Sebab, benang akan ikut menjadi daging dalam tubuh Anda. Selain itu, Anda juga tidak akan mendapatkan bekas luka setelah menjalani hymenoplasty.

Hymenoplasty banyak menjadi opsi wanita guna mengatasi selaput daranya yang rusak. Selain terbukti aman secara medis, operasi ini dapat berlangsung cepat yaitu selama 30-45 menit saja.

Tentu saja, pilihan ini akan jauh lebih baik daripada menggunakan selaput dara palsu yang belum jelas keamanannya.

Meski demikian, hymenoplasty tetap bisa menimbulkan komplikasi sama seperti prosedur bedah lainnya. Beberapa kemungkinan komplikasi usai hymenoplasty yaitu nyeri pada vagina ketika berhubungan seksual, infeksi, atau adanya perlekatan jaringan usai operasi.

Jangan lupa untuk berkonsultasi sebelum mengambil tindakan dan pilihlah dokter berpengalaman agar terhindar dari hal-hal yang tidak Anda inginkan.

Baca Juga : Cara Merapatkan Kembali Selaput Dara yang Robek

Sumber

China.org.cn. (2012). Faking virginity no longer an online option. china.org.cn

Cleveland Clinic. Hymen. my.clevelandclinic.org

Pristyn Care. Everything About Hymenoplasty Surgery: Hymen Repair. pristyncare.com