Ini Perbedaan Muntah Bayi yang Normal dan Abnormal

Ini Perbedaan Muntah Bayi yang Normal dan Abnormal

Penulis: Opie | Editor: Handa

Muntah pada bayi adalah keadaan yang umum terjadi. Secara umum, muntah pada bayi tidak terjadi karena keadaan yang serius dan berbahaya. Walaupun begitu, muntah dengan ciri-ciri tertentu juga dapat menjadi indikasi adanya masalah serius pada buah hati Anda.

Meskipun Anda diharapkan untuk tetap tenang ketika bayi Anda muntah, Ada baiknya jika Anda memiliki kemampuan dasar untuk mengetahui muntah yang normal dan tidak normal pada bayi Anda. Berikut ini adalah petunjuk singkat mengenai muntah pada bayi yang wajib Anda pahami:

Perbedaan Muntah dan Gumoh pada Bayi

Pertama, Anda harus memastikan apakah bayi Anda muntah atau hanya gumoh saja. Gumoh adalah keluarnya isi perut dari mulut dengan mudah, keadaan ini umum terjadi pada bayi di bawah usia satu tahun.

Bayi yang baru lahir memiliki sfingter yang belum matang di antara esofagus dan perut, yang memungkinkan makanan kembali lagi dengan mudah. Sedangkan pada bayi dengan usia lebih besar, gumoh yang memiliki wujud seperti susu, bisa keluar ketika bersendawa.

Berbeda dengan gumoh, muntah lebih kuat dan bisa saja disebabkan oleh infeksi atau kondisi mendasar yang mungkin memerlukan perhatian medis. Intensitas gumoh biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia bayi Anda. Namun, sebaiknya segera menghubungi dokter terdekat jika:

  • Bayi Anda mengalami gumoh setiap kali makan, serta memiliki berat badan yang tidak juga bertambah.
  • Bayi atau balita Anda muntah disertai gejala lain, seperti rewel setelah makan, ruam atau diare.

Penyebab Muntah pada Bayi

Seringkali muntah pada bayi didasari oleh suatu keadaan tertentu. Dengan memahami keadaan tersebut dan mengetahui gejala penyerta lainnya, maka Anda akan lebih mudah memahami apakah muntah yang dialami anak Anda berbahaya atau tidak. Beberapa penyebab muntah pada bayi yang perlu Anda pahami, yaitu:

1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bayi dengan gerd kemungkinan akan mengalami:

  • Pertumbuhan yang terhambat akibat muntah-muntah, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi.
  • Masalah pernapasan seperti tersedak, batuk, mengi, dan pneumonia akibat dari terhirupnya isi perut ke paru-paru bayi.
  • Ketidaknyamanan dan nyeri yang disebabkan oleh refluks.

2. Alergi Makanan

Ketika Anda menyapih bayi dari ASI atau susu formula, penting bagi Anda untuk memperkenalkan makanan baru secara bertahap selama beberapa hari guna menentukan apakah bayi memiliki alergi terhadap makanan, seperti susu, kedelai, kacang-kacangan, gluten, atau ikan. Gejala alergi makanan yang paling umum, seperti:

  • Muntah
  • Ruam yang gatal
  • Pembengkakan pada wajah
  • Timbulnya rasa gatal di dalam mulut, tenggorokan atau telinga

3. Meningitis

Meningitis dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi ketika seseorang masih bayi atau di masa dewasa awal. Meningitis merupakan infeksi pada lapisan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan keracunan darah  sehingga menyebabkan kerusakan otak bahkan mengancam jiwa. Muntah adalah salah satu gejala pertama meningitis, yang juga bersamaan dengan:

  • Demam lebih dari 37,5 ° C
  • Sakit kepala yang parah
  • Anggota tubuh yang sakit

Bayi Anda mungkin tidak dapat menunjukkan bahwa mereka mengalami nyeri fisik, sehingga sebaiknya Anda memperhatikan  perubahan perilaku si kecil. Misalnya, jika bayi Anda mengalami sakit kepala, mungkin ia akan menunjukkan gestur menyentuh kepalanya lebih sering dari biasanya.

Baca Juga : Ketahui Bagian-bagian Otak Manusia dan Fungsinya

4. Infeksi

Setelah beberapa bulan pertama kehidupan, penyebab paling umum dari muntah pada bayi adalah infeksi lambung atau usus yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit tertentu. Selain muntah, infeksi juga dapat menyebabkan demam, diare, dan terkadang mual serta sakit perut.

Infeksi umumnya bersifat menular. Jika bayi Anda mengidapnya, kemungkinan besar beberapa teman bermainnya juga akan terkena infeksi yang sama.

 5. Stenosis Pilorus Hipertrofi

Jika bayi Anda mengalami muntah secara terus menerus di usia dua minggu hingga empat bulan, hal ini bisa jadi disebabkan oleh penebalan otot di bagian jalan keluar perut bayi Anda. Keadaan ini lebih dikenal sebagai stenosis pilorus hipertrofik.

Penebalan yang mencegah makanan masuk ke usus ini adalah keadaan yang segera membutuhkan perhatian medis. Pembedahan biasanya diperlukan untuk membuka area yang menyempit.

Tanda penting dari kondisi ini adalah muntah hebat yang terjadi kira-kira 15-30 menit setiap menyusui. Segeralah menghubungi dokter, setelah Anda menyadari keadaan yang cukup serius ini.

Mengatasi Muntah pada Bayi

Ketika bayi Anda muntah, sudah menjadi hal yang lumrah jika Anda adalah orang yang sebaiknya mampu diandalkan. Dehidrasi adalah salah satu keadaan yang muncul setelah anak Anda mengalami muntah-muntah. Jika bayi mengalami dehidrasi, berikut adalah hal yang sebaiknya Anda lakukan:

  • Beri bayi Anda air minum secara teratur. Jangan berikan jus buah atau minuman bersoda karena tindakan tersebut dapat memperpanjang gejala gastroenteritis lainnya, seperti diare.
  • Untuk bayi yang masih menyusui, berikan ASI sesering mungkin, karena ASI mengandung elektrolit yang mampu mencegah dehidrasi.
  • Untuk bayi yang diberi susu formula, coba tawarkan susu formula bebas laktosa. Jika bayi mengalami diare, laktosa dapat memperburuk keadaan.

Pada kebanyakan kasus, bayi akan sembuh dengan sendirinya setelah muntah. Perawatan lain untuk muntah akan tergantung pada penyebab yang mendasari.

Kapan Harus Menemui Dokter

Bawa bayi Anda ke dokter jika salah satu dari gejala berikut terjadi:

  • Berat badan bayi Anda tidak bertambah karena hilangnya makanan saat muntah
  • Batuk yang terus-menerus atau tersedak
  • Adanya darah atau cairan empedu berwarna kuning kehijauan pada muntahan bayi Anda
  • Bayi Anda mengalami maag
  • Intensitas muntah semakin meningkat atau menjadi semakin kuat setiap usai menyusui.
  • Ketika bayi Anda tampak tidak sehat.

Baca Juga : Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ketahui Cara Mengatasinya

Sumber

Better Health Channel.Children and vomiting.www.betterhealth.vic.gov.au 
Healthychildren.org.Infant Vomiting.www.healthychildren.org 
Medical News Today.2020.Baby throwing up: Is it serious?.www.medicalnewstoday.com 
WebMD.Baby Spitting Up.www.webmd.com
What to Expect.2020.Types of Vomiting in Babies and Toddlers.www.whattoexpect.com