Penyebab serta Gejala Edema Paru yang Perlu Diketahui

Penyebab serta Gejala Edema Paru yang Perlu Diketahui

Penulis: Audrie | Editor: Handa

Edema paru adalah kondisi medis yang mengacu pada penumpukan cairan dalam kantong udara paru-paru atau alveolus. Pada dasarnya, paru-paru yang normal akan terisi oleh udara ketika bernapas dan melewati proses pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida.

Namun, ketika edema paru terjadi, proses ini akan terganggu karena oksigen dari paru-paru tidak mampu mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Kondisi ini akan membuat penderita sulit untuk bernapas.

Edema paru biasanya disebabkan oleh penyakit gagal jantung kongestif. Kondisi ini juga diawali dengan sesak napas sebagai gejala utamanya. Tapi, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga memiliki penyebab dan gejala lain yang lebih serius. Berikut ini penyebab, gejala, dan faktor risiko dari edema paru yang perlu Anda ketahui.

Penyebab Edema Paru

Penyebab dari edema paru terbagi menjadi dua kategori, yaitu edema paru kardiogenik, yang berkaitan dengan gangguan jantung, dan edema paru non-kardiogenik.

1. Edema Paru Kardiogenik

Pada umumnya, edema paru disebabkan oleh gagal jantung kongestif. Penyakit ini terjadi ketika bilik kiri jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara teratur, sehingga menyebabkan tekanan pada pembuluh darah kecil di bagian paru-paru.

Tekanan ini menciptakan kebocoran pada dinding pembuluh darah dan cairan dapat masuk ke dalam alveolus melalui pembuluh darah tersebut. Selain gagal jantung kongestif, penyebab edema paru kardiogenik lainnya, yaitu:

  • Penyakit jantung koroner, di mana aliran darah ke jantung terhambat akibat penyempitan pembuluh darah koroner
  • Kardiomiopati, pembengkakan dinding dan otot jantung
  • Hipertensi, atau tekanan darah tinggi
  • Gangguan pada katup jantung, seperti penyempitan atau pembocoran pada katup
  • Gangguan ginjal
  • Kondisi kronis, seperti penyakit tiroid
  • Pericardial effusion with tamponade, penumpukan cairan di sekitar kantung udara paru-paru yang menutupi jantung
  • Penyakit jantung lain seperti miokarditis atau peradangan pada otot jantung, kelainan jantung, atau detak jantung yang tidak teratur (takikardia, detak jantung yang cepat, atau bradikardia, detak jantung yang lambat)

2. Edema Paru Non-kardiogenik

Sementara itu, penyebab edema paru yang tidak berkaitan dengan masalah jantung dikenal sebagai edema paru non-kardiogenik. Beberapa penyebab dalam kategori ini adalah:

  • Acute respiratory distress syndrome (ARDS), yaitu gangguan pernapasan akibat cairan yang menumpuk di kantung udara paru-paru.
  • Pneumonia
  • Reaksi obat tertentu atau overdosis
  • Trauma
  • Pembekuan darah dalam paru-paru
  • Keracunan darah, atau sepsis, akibat infeksi
  • Bepergian ke dataran tinggi
  • Pengalaman hampir tenggelam
  • Menghirup asap yang mempunyai kandungan bahan kimia tertentu
  • Infeksi virus, seperti hantavirus, yaitu virus yang menyebabkan gangguan pada paru-paru, dan virus dengue

Baca Juga : Ketahui Penyebab Paru-Paru Basah dan Gejalanya

Gejala Edema Paru

Edema paru terbagi menjadi tiga, yaitu edema paru akut, edema paru kronis, dan high-altitude pulmonary edema (HAPE). Meskipun serupa, masing-masing kondisi mempunyai gejalanya tersendiri.

Selain itu, gejala-gejala edema paru dapat muncul secara tiba-tiba atau seiring berjalannya waktu. Berikut adalah beberapa gejala dari edema paru tergantung dari jenisnya:

Gejala Edema Paru Akut

Jenis edema paru ini membutuhkan pertolongan medis dengan segera karena dapat terjadi secara tiba-tiba. Jika tidak, kondisi ini dapat berakibat fatal. Beberapa gejalanya, meliputi:

  • Sesak napas, terutama ketika atau setelah beraktivitas
  • Kesulitan bernapas ketika berbaring, yang terkadang menimbulkan perasaan tercekik atau tenggelam
  • Bunyi napas yang terengah-engah
  • Mengeluarkan keringat yang berlebihan
  • Batuk, terkadang diikuti oleh dahak berwarna merah muda
  • Merasa pusing dan lemas, yang menandakan penurunan tekanan darah
  • Nyeri pada dada
  • Kulit yang pucat
  • Bibir berwarna kebiruan
  • Sering merasa cemas dan khawatir
  • Detak jantung yang cepat dan tidak teratur, atau dikenal dengan palpitasi

Gejala Edema Paru Kronis

Edema paru kronis adalah jenis edema paru yang terjadi seiring waktu atau dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa gejala dari jenis edema paru ini adalah:

  • Kesulitan bernapas ketika beraktivitas atau berbaring
  • Mudah bangun karena sesak napas yang dapat mereda dengan posisi duduk, kondisi ini dikenal dengan nama paroxysmal nocturnal dyspnea
  • Bunyi napas yang terengah-engah
  • Batuk
  • Mudah merasa lelah
  • Pembengkakan pada bagian bawah tubuh, terutama kaki dan telapak kaki
  • Berat badan yang naik dengan cepat, hal ini dapat disebabkan oleh penumpukan cairan dalam paru-paru

Gejala High-altitude pulmonary edema (HAPE)

Jenis edema paru ini biasanya terjadi ketika penderita seringkali bepergian ke dataran tinggi dan mengalami altitude sickness atau penyakit ketinggian. Dalam kondisi ini, penderita tidak mendapatkan kadar oksigen yang cukup dari udara. Beberapa gejala HAPE, yaitu:

  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Kehilangan kemampuan untuk berolahraga seperti biasanya
  • Batuk kering yang dapat berubah menjadi berdahak dan mengeluarkan dahak berwarna merah muda
  • Detak jantung yang sangat cepat, atau takikardia
  • Mudah merasa lelah
  • Demam ringan
  • Kesulitan menanjak dan berjalan pada permukaan datar

Faktor Risiko Edema Paru

Mengingat edema paru seringkali disebabkan oleh gagal jantung, orang-orang yang mempunyai riwayat gangguan jantung, seperti aritmia (irama jantung yang tidak normal) atau penyakit jantung bawaan, lebih rentan terkena kondisi ini. Selain gagal jantung, beberapa faktor risiko dari edema paru, yaitu:

  • Pernah menderita edema paru
  • Mempunyai riwayat gangguan paru-paru, seperti tuberkulosis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan seperti bronkitis dan emfisema
  • Diabetes
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit arteri koroner
  • Gangguan pada katup jantung
  • Gangguan pada pembuluh darah atau vaskular

Baca Juga : Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Apa Perbedaannya?

Sumber

Healthline. (2019). Pulmonary Edema: Symptoms, Causes, and Treatment. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2020). Pulmonary edema – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2017). Pulmonary edema: Treatment, causes, and symptoms. www.medicalnewstoday.com
WebMD. (2020). Pulmonary Edema. www.webmd.com