Turun Peranakan: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Turun Peranakan: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Penulis: Novi | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 20 Februari 2023

 

Turun peranakan adalah keadaan di mana rahim tergelincir dari posisi normalnya (turun) hingga menonjol keluar vagina. Hal tersebut terjadi karena otot dan jaringan di sekitar panggul melemah sehingga tidak mampu lagi menopang rahim pada posisi normal, yaitu di dalam panggul.

Gangguan kesehatan yang juga dikenal dengan prolaps uteri ini dibagi menjadi dua, yaitu prolaps uteri sempurna dan tidak sempurna. Prolaps uteri tidak sempurna terjadi ketika rahim masuk ke dalam vagina, sedangkan prolaps uteri sempurna terjadi ketika rahim masuk hingga menonjol keluar vagina.

Turun peranakan dapat terjadi pada wanita dengan segala usia, terutama pada wanita yang sudah mengalami menopause. Pada wanita menopause, hormon estrogen mengalami penurunan sehingga menyebabkan berkurangnya fungsi otot dan jaringan pada tubuh, termasuk otot dan jaringan yang menopang rahim.

Gejala Turun Peranakan

Seperti halnya gangguan kesehatan lainnya, turun peranakan pun dapat menimbulkan berbagai gejala. Gejala-gejala tersebut, meliputi:

  • Adanya sensasi berat atau tarikan pada perut bagian bawah, bagian panggul, punggung bagian bawah, vagina, ataupun selangkangan. Sensasi tersebut dapat bertambah parah selama periode menstruasi atau saat berhubungan seksual.
  • Adanya tonjolan dari dalam vagina.
  • Mengalami sulit buang air besar atau sembelit.
  • Adanya masalah saat buang air kecil, seperti retensi urin atau kesulitan saat mengeluarkan urine dan inkontinensia urine atau kesulitan untuk mengontrol buang air kecil.
  • Merasa seolah-olah sedang duduk di atas bola kecil atau merasa seolah ada sesuatu yang keluar dari dalam vagina.
  • Infeksi kandung kemih secara berulang.
  • Adanya rasa tidak nyaman saat berjalan.
  • Adanya sensasi nyeri pada perut, panggul, ataupun punggung bagian bawah.
  • Keluarnya darah atau cairan rahim melalui vagina.

Sebagian besar gejala tersebut dapat menjadi lebih buruk ketika Anda sedang berjalan atau berdiri. Hal tersebut disebabkan gaya gravitasi dapat memberikan tekanan ekstra pada otot panggul.

Penyebab Turun Peranakan

Turun peranakan disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut.

  • Persalinan normal yang rumit.
  • Persalinan bayi besar.
  • Trauma yang muncul karena proses melahirkan.
  • Obesitas atau memiliki kelebihan berat badan.
  • Mengangkat barang berat secara berulang.
  • Penurunan jumlah estrogen setelah mengalami menopause.
  • Melemahnya fungsi otot panggul seiring bertambahnya usia.
  • Meningkatnya tekanan di sekitar perut karena berbagai faktor, seperti batuk kronis, sembelit, penumpukan cairan di perut, atau tumor panggul.

Baca Juga : Ketahui Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsinya

Faktor Risiko Turun Peranakan

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya turun peranakan meliputi:

  • Pertambahan usia.
  • Kelahiran normal secara berulang.
  • Sempat mengalami operasi panggul.
  • Kelompok hispanik atau berkulit putih.
  • Sering mengejan saat buang air besar.
  • Keturunan keluarga yang memiliki kelemahan pada jaringan ikat.
  • Menderita asma atau bronkitis yang kronis atau berlangsung dalam waktu yang lama.
  • Merokok.

Bila Anda memiliki faktor-faktor tersebut, bukan berarti Anda akan mengalami gangguan turun peranakan, tetapi Anda memiliki kemungkinan yang lebih besar dibandingkan wanita lain yang tidak memiliki faktor-faktor tersebut. Anda pun dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mengurangi risiko mengalami turun peranakan, di antaranya:

  • Mencegah dan mengobati sembelit dengan mengonsumsi banyak cairan dan makan makanan berserat tinggi, seperti sayur mayor, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sereal gandum.
  • Menghindari kegiatan mengangkat barang berat.
  • Melakukan kegiatan mengangkat berang dengan benar. Gunakan kaki untuk menopang barang, jangan gunakan pinggang ataupun punggung.
  • Menjaga berat badan ideal agar tidak mengalami obesitas (kelebihan berat badan).
  • Melakukan senam kegel secara rutin. Senam kegel adalah gerakan senam yang bertujuan untuk mengencangkan otot panggul bagian bawah. Senam kegel penting dilakukan oleh wanita yang telah melahirkan.
  • Mengontrol batuk. Tekanan yang diberikan saat batuk pun dapat meningkatkan risiko mengalami turun peranakan.
  • Berhenti merokok.

Kapan Harus Ke Dokter?

Pada dasarnya turun peranakan bukanlah gangguan kesehatan yang dapat mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Meski demikian, turun peranakan dapat menyebabkan komplikasi sehingga penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang telah dipaparkan di atas.

Baca Juga : Berbagai Penyakit yang Menyerang Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Sumber

Cleveland Clinic (2019). Uterine Prolapse. my.clevelandclinic.org
Harvard Health Publishing (2019). Uterine and Bladder Prolapse, What Is It?. www.health.harvard.edu
Mayo Clinic (2020). Uterine Prolapse. www.mayoclinic.org
NCBI. Uterine Prolapse. www.ncbi.nlm.nih.gov
WebMD (2020). Prolapsed Uterus. www.webmd.com