Apa itu Pityriasis Rosea?

Apa itu Pityriasis Rosea?

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 13 Juli 2023

Pityriasis rosea adalah salah satu penyakit kulit yang menyebabkan penderitanya mengalami ruam-ruam. Umumnya, ruam pada kulit akibat  pityriasis rosea akan bersisik, merah, menonjol dan muncul pada batang tubuh, lengan atas, paha atau leher. Walau terlihat menyeramkan, pityriasis rosea dapat disembuhkan dan tak berbekas. Meskipun, belum diketahui penyebab pasti dari pityriasis rosea, beberapa penelitian menyatakan bahwa ini dapat terjadi akibat infeksi virus. Pityriasis rosea bukan merupakan penyakit kulit yang menular. Penyakit ini dapat dialami oleh semua orang, namun hal ini lebih rentan terjadi pada orang-orang pada usia-20an.

Baca Juga: Bercak Merah pada Kulit? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Pityriasis Rosea

Belum terdapat penelitian yang dapat memastikan penyebab dari pityriasis rosea. Namun, kemungkinan terbesar dari penyebab penyakit ini adalah virus. Dermatologis telah menemukan virus herpes manusia pada ruam, darah, dan air liur orang yang menderita pityriasis rosea. Virus herpes manusia tipe 6 dan 7 ditemukan pada penderita pityriasis rosea, jenis ini tidak dapat menyebabkan luka dingin atau herpes genital. Virus-virus ini umumnya tidak menimbulkan masalah karena sistem kekebalan Anda mengendalikannya.

Gejala Pityriasis Rosea

Pada penderita pityriasis rosea gejala utama yang muncul adalah ruam kemerahan, dan bersisik. Ruam pada kulit terkadang terlihat seperti ruam yang dialami oleh penderita sifilis atau kurap. Pityriasis rosea dapat menyebar pada bagian tertentu pada tubuh Anda. Namun, pada kasus tertentu pityriasis rosea dapat menyebar ke seluruh tubuh Anda. Ruam yang dimiliki oleh penderita pityriasis rosea biasanya berbentuk oval dan berukuran antara 2-10 cm. Warna pada ruam adalah kemerahan, bertekstur kasar dan bersisik. Gejala pityriasis juga bisa berupa sebuah ruam besar dipunggung diikuti ruam kecil-kecil disekitarnya yang membentuk gambaran pohon cemara terbalik (pada punggung).

Ruam pityriasis rosea umumnya dialami selama 2–12 minggu. Pada kasus terparah pityriasis rosea terjadi hingga 5 bulan. Terdapat beberapa orang yang mengalami gatal akibat pityriasis rosea. Setelah ruam hilang, kulit yang telah sembuh dari pityriasis rosea dapat menjadi lebih gelap untuk sementara waktu. Anda membutuhkan waktu selama beberapa minggu hingga pityriasis rosea tidak lagi membekas. Terdapat beberapa gejala yang muncul beriringan saat Anda mengalami pityriasis rosea, antara lain:

• Nafsu makan menurun
• Demam
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri sendi
• Sakit kepala

Penanganan

Pityriasis rosea biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 12 minggu. Pengobatan tidak diperlukan kecuali jika Anda mengalami ketidaknyamanan dan gatal-gatal. Kemungkinan perawatan untuk pityriasis rosea meliputi:

1. Emolien

krim yang melembabkan dan menenangkan kulit. Beberapa emolien dapat digunakan sebagai sabun, dan sering direkomendasikan, karena sabun biasa dapat mengiritasi ruam. Anda dapat membeli ini tanpa resep dari sebagian besar apoteker

2. Krim atau salep steroid

Krim hidrokortison dan betametason. Ini diresepkan oleh dokter umum dan dapat mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa gatal

3. Antihistamin

Antihistamin mungkin akan menjadi obat yang diberikan jika Anda sulit tidur karena gatal. Dokter umum akan meresepkan antihistamin yang akan membuat Anda mengantuk, seperti hidroksizin atau klorfenamin

4. Terapi sinar UVB

Terapi sinar UVB dapat menjadi pilihan terakhir, jika perawatan lain tidak berhasil. Terapi ini akan membantu menghilangkan gatal dan bekas luka dengan lebih cepat.

Meskipun pityriasis rosea bukanlah kondisi yang berbahaya, namun segeralah mencari pertolongan medis jika kondisinya semakin parah dan tak kunjung reda.

Baca Juga: Kenali 12 Penyebab Bintik Merah pada Kulit