Apa itu Cytomegalovirus (CMV)?

Apa itu Cytomegalovirus (CMV)?

Penulis: Dita | Editor: Umi

Cytomegalovirus atau lebih sering disebut dengan CMV merupakan virus golongan virus herpes yang bisa menginfeksi manusia dari berbagai rentang usia. Virus ini bisa menyebar lewat cairan tubuh, seperti air liur, air mata, urin, darah, ASI, sperma dan cairan vagina. Ketika seseorang sudah terinfeksi CMV, maka infeksinya akan bertahan seumur hidup.

Virus CMV akan aktif saat pertama kali masuk ke dalam tubuh dan kemudian masuk ke fase laten (non aktif). Virus CMV di dalam tubuh Anda bisa bertahan dalam fase laten untuk seterusnya atau bisa diaktifkan kembali. Kebanyakan orang tidak tahu mereka menderita CMV karena virus ini jarang menunjukkan masalah terutama pada orang sehat.

Jika Anda sedang hamil atau imunitas Anda sedang lemah, infeksi CMV patut dikhawatirkan. Wanita yang mengalami CMV aktif semasa kehamilan bisa menularkannya ke bayi yang dilahirkannya. Bayi-bayi inilah yang kemungkinan akan mengalami gejala.

Bagi orang yang memiliki imunitas rendah terutama yang pernah menjalani transplantasi organ, sel induk, atau sumsum tulang, infeksi CMV bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Epidemiologi dan Istilah-istilahnya

Gejala Cytomegalovirus

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan orang sehat yang terinfeksi CMV tidak mengalami gejala. Beberapa di antaranya mungkin mengalami gejala ringan.

Orang-orang yang berisiko besar akan menunjukkan gejala ketika terinfeksi CMV antara lain:

  • Bayi yang sudah terinfeksi CMV sebelum lahir atau sejak dalam kandungan (kongenital CMV).
  • Bayi yang terinfeksi CMV selama proses persalinan atau beberapa saat setelahnya. Kebanyakan infeksi berasal dari ASI.
  • Orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah termasuk penderita HIV.

Bayi yang mengalami infeksi CMV dalam kandungan umumnya akan terlahir dalam keadaan sehat. Beberapa bayi yang terinfeksi CMV lahir dalam keadaan sehat dan kemudian mengalami gejala dalam beberapa bulan atau tahun setelah kelahirannya.

Gejala yang paling sering muncul kehilangan pendengaran dan keterlambatan perkembangan. Beberapa bayi juga mungkin mengalami masalah penglihatan.

Gejala CMV pada Bayi

Pada bayi yang mengalami infeksi bawaan CMV, gejala yang paling umum meliputi:

  • Lahir prematur
  • Lahir dengan berat badan rendah
  • Mata dan kulit kuning (jaundice)
  • Hati yang membesar dengan fungsi yang terganggu
  • Ukuran kepala yang kecil dan abnormal
  • Pembesaran limpa
  • Radang paru-paru
  • Kejang.

Gejala CMV pada Orang dengan Imunitas Rendah

Ketika kekebalan tubuh Anda melemah dan terinfeksi CMV, Anda mungkin akan mengalami masalah serius yang memengaruhi mata, paru-paru, hati, kerongkongan, perut, usus hingga otak.

Gejala CMV pada Orang Dewasa yang Sehat

Kebanyakan orang sehat yang terinfeksi CMV mungkin tidak akan mengalami gejala. Saat infeksi pertama kali masuk ke tubuh, beberapa orang dewasa mungkin akan merasakan berbagai gejala meliputi demam, kelelahan, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.

Baca Juga: Pahami Lebih Jauh Mengenai Infeksi Virus Cacar Monyet

Bagaimana Cara Diagnosis CMV?

Cytomegalovirus bisa didiagnosis dengan menggunakan tes darah sederhana dengan mencari antibodi yang berhubungan dengan virus tersebut. Bisa juga dengan mengukur tingkat virus CMV yang terkandung dalam darah.

Meskipun proses deteksinya mudah, sulit untuk menentukan kapan dan di mana orang tersebut mengalami infeksi.

Jika seorang wanita hamil dites dan positif CMV, mungkin sulit bagi dokter untuk mengetahui apakah infeksi itu menyerang sebelum atau selama kehamilannya.

Bagaimana Penanganan terhadap CMV?

Sayangnya, sampai saat ini belum ada pengobatan untuk CMV. Obat antivirus terlalu beracun untuk diberikan kepada ibu hamil.

Fokus saat ini adalah lewat penelitian untuk membuat vaksin pencegah CMV. Karena obat maupun vaksin masih belum ditemukan, maka satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan adalah mencegahnya. Caranya adalah:

  • Sering mencuci tangan. Cuci tangan dengan sabun selama 15 sampai 20 detik.
  • Hindari kontak dengan air mata dan air liur ketika Anda mencium anak-anak. Hindari mencium di bibir atau pipi. Hal ini penting untuk diperhatikan terutama jika Anda sedang hamil.
  • Hindari berbagi makanan atau minuman dengan wadah yang sama dengan orang lain.
  • Hati-hati dengan produk sekali pakai. Saat membuang popok, tisu, atau barang-barang lain yang sudah terkontaminasi dengan cairan tubuh, cuci tangan hingga bersih sebelum menyentuh wajah.

Infeksi virus CMV bisa berlangsung tidak aktif (dorman) dan aktif kembali (reaktif) kapan saja. Jika Anda menderita CMV, tetapi dalam kondisi tubuh sehat maka infeksi virus CMV biasanya berlangsung dorman di dalam tubuh Anda. Gejala baru akan muncul ketika sedang dalam periode reaktif.

Saat periode reaktif inilah, CMV dapat menular ke orang lain. Menjaga diri dengan banyak istirahat akan membantu Anda melawan infeksi.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Virus

Sumber

CDC. (2020). Cytomegalovirus (CMV) and Congenital CMV Infection. www.cdc.gov

Mayo Clinic. (2020). Cytomegalovirus (CMV) Infection. www.mayoclinic.org

RSUP Dr Sardjito. (2019). Cegah Infeksi Cytomegalovirus Sejak Dini. www.sardjito.co.id

Verywell Health. (2020). What is CMV (Cytomegalovirus)? www.verywellhealth.com