Anus Terasa Gatal? Begini Cara Mengatasinya!

Anus Terasa Gatal? Begini Cara Mengatasinya!

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 9 Januari 2023

 

Gatal pada anus, atau dalam bahasa medis dikenal sebagai pruritus ani merupakan iritasi kulit pada pembukaan saluran anus, tempat tinja keluar dari tubuh yang menyebabkan gatal. Rasa gatal ini mungkin merupakan reaksi terhadap bahan kimia dalam tinja yang sering kali menunjukkan bahwa ada peradangan pada area anus.

Intensitas gatal dan jumlah peradangan dapat meningkat akibat trauma akibat garukan dan adanya kelembaban. Anus gatal dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang tak tertahankan, rasa terbakar, dan nyeri pada area anus. Jika gatal terus berlanjut, segera lakukan pemeriksaan agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Abses Anus dan Gejalanya

Penyebab

Penyebab umum gatal pada anus mungkin akibat oleh bahan kimia yang mengiritasi dari kandungan makanan yang Anda konsumsi, seperti yang ada dalam rempah-rempah, makanan pedas, dan paprika.

Gatal dubur juga dapat akibat oleh iritasi kelembaban yang terus menerus, biasanya karena diare. Kelembaban pada area anus dapat meningkatkan kemungkinan infeksi terutama jamur, terutama pada Anda yang mengidap diabetes atau HIV.

Terkadang penyebab gatal pada anus tidak dapat diketahui. Kemungkinan penyebab lain dari gatal dubur meliputi:

  • Iritasi. Diare jangka panjang dan inkontinensia tinja, atau kondisi saat tubuh Anda kehilangan kemampuan untuk mengendalikan proses BAB, sehingga menyebabkan tinja keluar tiba-tiba. Perilaku rutinitas seperti perawatan kulit saat menggunakan sabun, tisu basah dan mencuci terlalu keras juga dapat mengiritasi area dubur Anda.
  • Infeksi. Akibat oleh infeksi menular seksual (PMS), cacing kremi, dan infeksi jamur.
  • Antibiotik. Pengobatan menggunakan obat antibiotik dapat menyebabkan infeksi jamur dan iritasi pada anus
  • Kondisi kulit. Terkadang gatal pada anus akibat dari kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis atau dermatitis kontak.
  • Fisura anus. Luka kecil atau luka yang dapat terjadi dalam anus Anda dan dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal. Kondisi ini lebih mungkin terjadi karena sembelit dan tinja yang keras atau besar, sehingga dapat merobek lapisan kulit anus. Penyebab lain termasuk penyakit radang usus atau bernama penyakit Crohn.
  • Kondisi medis lainnya. Masalah kesehatan termasuk diabetes, penyakit tiroid, wasir, dan tumor dubur.

Cara Mengatasi

Perawatan dan pengobatan gatal pada anus tergantung pada penyebab masalahnya. Anda mungkin dapat melakukan perawatan diri dengan menggunakan krim anti gatal yang dapat Anda beli secara bebas. Namun, jika gejala Anda memburuk pada malam hari, antihistamin oral dapat membantu sampai krim anti-gatal bekerja pada tubuh Anda. Dengan perawatan yang tepat dapat meredakan rasa gatal tersebut, namun segera temui dokter jika gatal masih berlanjut.

Gaya hidup dan pengobatan rumah dapat membantu Anda untuk mencegah kondisi ini, terutama dengan membiasakan Anda untuk membasuh dubur dengan hati-hati, serta menjaga area tetap bersih, sejuk, dan kering, sambil menghindari iritasi kulit lebih lanjut.

Jika Anda mengalami gatal-gatal pada dubur, cobalah tindakan perawatan yang dapat Anda lalukan sebagai berikut:

  • Bersihkan area sekitar anus dengan air biasa serta sabun dan kain lap yang lembut satu kali sehari. Hindari menggosok area terlalu keras.
  • Jika Anda mengalami diare atau inkontinensia tinja, bersihkan area sekitar anus dengan bola kapas basah.
  • Hindari menggaruk area anus. Karena dengan menggaruk akan semakin mengiritasi kulit Anda. Untuk meredakan rasa gatal, Anda dapat menggunakan kompres hangat. Jika khawatir saat tidur tanpa sadar membuat Anda menggaruk area, pokok pendek kuku Anda dan kenakan sarung tangan katun saat tidur untuk membantu mencegah goresan.
  • Jangan menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan lembut. Hal ini membantu menjaga area tetap kering. Hindari memakai pakaian ketat lainnya karena dapat mempengaruhi kelembaban.
  • Hindari iritasi seperti mandi busa, memakai deodoran pada area genital, sabun yang keras atau wangi, dan tisu basah. Gunakan tisu toilet tanpa pewangi.
  • Ubah pola makan Anda dengan mengurangi konsumsi kopi, soda, jeruk, cokelat, makanan pedas, tomat, dan makanan lain yang dapat menyebabkan diare. Hindari juga penggunaan obat pencahar yang berlebihan.
  • Oleskan salep atau gel untuk melindungi kulit yang teriritasi dari kelembaban dengan mengoleskan lapisan tipis salep seperti desitin, balmex, atau vaseline.
  • Menjaga pola makan sehat dengan lebih banyak cairan dan serat, serta rutin berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan keteraturan pencernaan untuk mencegah diare dan wasir.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Benjolan pada Anus

Sumber

MedicineNet. (2019). How to Stop Anal Itching (Pruritus Ani). www.medicinenet.com

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Anal Itching. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2017). Anal itching. www.mayoclinic.org

NHS. (2020). Itchy bottom. www.nhs.uk

Web MD. (2019). Causes of Anal Itching. www.webmd.com