Aminoglikosida: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Aminoglikosida: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Saat Anda mengalami infeksi akibat bakteri, antibiotik selalu menjadi salah satu obat yang wajib untuk dikonsumsi dan dihabiskan. Pemberian jenis antibiotik tentunya tergantung dari tipe bakteri yang menginfeksi tubuh.

Aminoglikosida merupakan salah satu jenis antibiotik yang dapat diberikan oleh dokter ketika Anda menderita infeksi yang dipicu oleh bakteri gram negatif. Berikut adalah informasi lengkap seputar aminoglikosida, mulai dari fungsi, cara pakai, hingga efek sampingnya.

Fungsi Aminoglikosida

Aminoglikosida adalah antibiotik yang memerlukan resep dari dokter dan berfungsi untuk menanggulangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob gram negatif, seperti Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

Meskipun demikian, antibioitk ini juga terkadang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri gram positif bersama dengan obat jenis lainnya. Tak hanya itu, aminoglikosida juga dapat berfungsi untuk membersihkan usus besar sebelum proses pembedahan di daerah pencernaan.

Umumnya, aminoglikosida hanya dipakai untuk mengatasi infeksi bakteri yang serius atau sudah terlalu parah. Antibiotik ini juga digunakan untuk mengobati jenis bakteri yang dapat membelah diri secara cepat.

Berikut adalah beberapa infeksi yang dapat diatasi oleh antibiotik aminoglikosida:

  • Infeksi saluran pernapasan atas dan pneumonia
  • Infeksi mata atau telinga
  • Meningitis
  • Infeksi pencernaan yang parah
  • Penyakit tularemia
  • Infeksi bakteri Yersinia pestis
  • Infeksi kulit atau jaringan halus
  • Sepsis
  • Penyakit Keluron
  • Radang panggul yang parah
  • Infeksi saluran kemih
  • Peradangan pada katup jantung akibat infeksi bakteri
  • Tuberkulosis

Aminoglikosida bekerja dengan menghambat sintesis protein dari sel bakteri. Antibiotik ini dapat mengganggu proses pembacaan atau transfer RNA bakteri sehingga memicu pembentukan protein yang salah. Nantinya, sel membran bakteri akan rusak yang berujung pada kematian dari bakteri tersebut.

Cara Pakai

Aminoglikosida seringnya diberikan melalui infus atau suntikan karena lambat diserap oleh usus. Namun, pada beberapa kasus, antibiotik ini dapat dikonsumsi secara oral atau dipakai dalam bentuk obat tetes.

Pemakaian aminoglikosida melalui infus atau jarum suntik dapat dilakukan di rumah sakit oleh dokter atau perawat. Jika Anda menjalani perawatan dari rumah, dokter atau perawat akan mengunjungi kediaman Anda dan memberikan aminoglikosida sesuai dosis yang sudah ditetapkan.

Aminoglikosida kebanyakan diberikan satu kali sehari atau tiap 24 jam, tapi antibiotik ini juga dapat diberikan beberapa kali dalam sehari, misalnya tiap 8 atau 12 jam, tiap 36 jam sekali, atau bahkan hanya sekali tiap 2 hari atau lebih.

Dokter akan memberikan dosis antibiotik sesuai dengan tingkat keparahan infeksi dan kondisi tubuh Anda. Saat sedang menggunakan aminoglikosida, dokter akan meminta Anda untuk menjalani tes darah secara rutin untuk menyesuaikan dosis obat jika diperlukan.

Efek Samping

Selayaknya obat-obatan lainnya, antibiotik aminoglikosida dapat memicu efek samping pada beberapa orang. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa muncul seusai menggunakan aminoglikosida:

  • Pusing
  • Vertigo
  • Adanya dengungan atau sensasi penuh di telinga
  • Sakit kepala
  • Merasa ngantuk
  • Ruam-ruam atau rasa gatal pada kulit
  • Menurunnya nafsu makan
  • Merasa haus
  • Kejang-kejang atau otot melemah
  • Anemia
  • Sesak napas
  • Meningkat atau berkurangnya keinginan untuk buang air kecil
  • Menurunnya kadar trombosit darah
  • Masalah pada pendengaran atau pencernaan
  • Kesulitan untuk menyeimbangkan tubuh
  • Kelumpuhan
  • Mual dan muntah
  • Kerusakan pada organ ginjal yang ditandai dengan dehidrasi, adanya kandungan protein yang tinggi pada urine, dan kadar magnesium dalam tubuh yang rendah.
  • Reaksi alergi

Apabila Anda mengalami efek samping yang tertera atau tidak dituliskan di atas, segera hentikan pemakaian aminoglikosida dan kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memakai Aminoglikosida?

Sebelum memakai aminoglikosida, Anda perlu memberitahukan apa saja obat-obatan yang dikonsumsi serta masalah kesehatan apa yang sedang diderita, terutama jika Anda:

  • Berusia di atas 65 tahun
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Memiliki masalah di organ ginjal, keseimbangan tubuh, pergerakan mata, otot, saraf, atau pendengaran.
  • Akan menjalani operasi tertentu
  • Alergi dengan senyawa sulfit
  • Mengonsumsi obat diuretik, penghambat neuromuskular, zanosar, theracys, atau vistide.

Baca Juga: Antibiotik Clindamycin untuk Mengatasi Infeksi Bakteri

Sumber

AboutKidsHealth. (2015). Aminoglycosides (Amikacin, Gentamicin, and Tobramycin). www.aboutkidshealth.ca

Britannica. Aminoglycoside. www.britannica.com

Everyday Health. (2015). What Are Aminoglycosides?. www.everydayhealth.com

MSD Manual. (2020). Aminoglycosides. www.msdmanuals.com

NIH. (2017). What Do I need to Know About Aminoglycoside Antibiotics?. www.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov

RxList. (2021). How Do Aminoglycosides Work?. www.rxlist.com