Alergi Cuaca: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Alergi Cuaca: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 2 Maret 2023

 

Alergi cuaca sering disebut “alergi musiman” karena perubahan musim dapat menyebabkan alergi.

Contoh alergi cuaca adalah jika Anda merasa sesak saat hujan atau mengalami mata berair saat cuaca sedang berangin.

Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen luar ruangan.

Tergantung pada pemicu alergi dan di mana Anda tinggal, Anda mungkin mengalami alergi cuaca di lebih dari satu musim.

Baca Juga: Alergi Kulit: Gejala dan Cara Mengatasinya

Gejala Alergi Cuaca

Alergi muncul saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen. Alergen merupakan apa pun yang diidentifikasi oleh tubuh sebagai “benda asing”.

Pada kondisi alergi cuaca, alergen bisa berupa paparan terhadap suhu tertentu.

Untuk gejala, alergi cuaca mirip dengan gejala dari kondisi kesehatan lain, seperti flu biasa. Di antaranya:

Penyebab Alergi Cuaca

Berikut beberapa penyebab alergi cuaca:

  • Cuaca Kering dan Berangin

Cuaca kering dan berangin dapat menyebabkan gejala alergi meningkat. Sebab, angin berperan besar dalam kadar serbuk sari dan serbuk sari adalah alergen yang sangat umum.

Zat halus seperti debu ini membantu menyuburkan tanaman. Alergen ini sangat ringan, mudah diangkat, dan dibawa melalui udara saat kering dan berangin. Alergen ini juga terdapat di udara yang Anda hirup dalam jumlah yang sangat besar sehingga bisa memicu alergi.

  • Suhu Dingin

Suhu dingin dapat menyebabkan jenis reaksi alergi tertentu yang disebut urtikaria dingin.

Kondisi ini bisa dipicu oleh paparan suhu dingin, baik di luar maupun di dalam ruangan (seperti ruangan ber-AC).

Gejala alergi cuaca yang disebabkan oleh suhu dingin bisa meliputi:

    • Kulit merah
    • Perasaan pusing
    • Bibir atau tenggorokan bengkak
    • Kulit bengkak
    • Gatal-gatal

Urtikaria dingin bisa sembuh seiring waktu atau bertahan seumur hidup. Sekitar 50% orang yang mengalami alergi cuaca akibat suhu dingin sembuh dari gejala dalam waktu lima tahun.

Biasanya, urtikaria dingin dapat diobati dengan obat antihistamin yang memblokir gejala alergi.

Dalam kasus yang lebih parah, Anda mungkin memerlukan obat resep.

  • Cuaca Lembap atau Hujan

Alergi cuaca juga bisa dipicu oleh cuaca lembap atau hujan. Meskipun spora jamur sering menyebar melalui angin, beberapa jenis jamur juga dapat menyebar saat tingkat kelembapan lebih tinggi.

Spora dari jenis jamur ini menyebar melalui kabut atau embun sehingga menyebabkan alergi.

Bagi orang-orang yang menderita alergi serbuk sari, cuaca lembap dan hujan mungkin tidak memicu alergi.

Sebab, serbuk sari yang basah membuatnya menjadi lebih berat sehingga lebih mungkin untuk tetap berada di tanah, bukan di udara yang bisa terhirup.

Namun, hujan bisa berdampak sebaliknya pada penderita alergi serbuk sari.

Saat kelembapan sangat tinggi, partikel serbuk sari dapat meledak dan membocorkan protein penyebab alergi ke udara (sering terjadi selama badai petir).

Baca Juga: Ketahui Berbagai Pemicu Alergi yang Paling Umum

  • Suhu Hangat

Suhu yang lebih hangat juga dapat meningkatkan paparan Anda terhadap alergen.

Udara yang lebih hangat membawa lebih banyak partikel serbuk sari. Ini berarti Anda lebih mungkin menghirup alergen yang menyebabkan alergi.

Anda yang alergi udara panas (cholinergic urticaria) akan mengalami reaksi alergi saat suhu tubuh meningkat, misalnya saat berkeringat.

Alergi cuaca akibat suhu hangat juga bisa muncul setelah berolahraga, mandi air panas, hingga memakai pakaian yang ketat.

Saat alergi suhu hangat, tubuh Anda mungkin mengalami gejala berupa benjolan merah kecil yang gatal dan panas dengan lingkaran kemerahan di punggung, dada, area wajah, dan lengan.

Pada kondisi yang lebih serius, alergi cuaca akibat suhu hangat bisa memicu sesak napas, sakit kepala, tekanan darah rendah, kram perut, dan detak jantung tidak teratur.

Pengobatan Alergi Cuaca

Gejala alergi cuaca biasanya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep yang dijual bebas, seperti:

Memblokir bahan kimia dalam sistem kekebalan yang menyebabkan reaksi alergi.

Mengurangi pembengkakan di hidung dan sinus untuk membuat pernapasan lebih mudah.

Semprotan hidung dikenal efektif mengobati gejala hidung berair dan gatal.

  • Krim Kulit

Krim ini berfungsi untuk sementara mengurangi rasa gatal dan nyeri akibat ruam yang berhubungan dengan alergi.

  • Steroid topikal

Selain beberapa jenis obat tanpa resep di atas, obat resep seperti steroid topikal atau oral mungkin juga diperlukan untuk mengobati alergi yang lebih parah.

  • Imunoterapi

Dalam beberapa kasus, imunoterapi dapat digunakan untuk mengobati alergi.

Selama imunoterapi, sejumlah kecil alergen Anda dimasukkan ke tubuh melalui suntikan atau pil yang larut di bawah lidah.

Seiring waktu, tubuh Anda akan belajar untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap zat yang menyebabkan gejala (alergen) Anda.

Baca Juga: Obat dan Treatment pada Alergi Makanan

Sumber

Verywell Health. (2021). Weather Allergies. www.verywellhealth.com

WebMD. (2021). How Weather Affects Allergies. www.webmd.com

Healthline. (2019). Seasonal Allergies: Symptoms, Causes, and Treatment. www.healthline.com

Myinstado. (2021). Seasonal Allergies With Changes In Weather. myinstadoc.com