9 Gejala Sensitivitas Terhadap Gluten yang Jarang Diketahui

9 Gejala Sensitivitas Terhadap Gluten yang Jarang Diketahui

Penulis: Lely | Editor: Handa

Gluten adalah kandungan protein yang terdapat dalam sereal atau biji-bijian, seperti gandum, barley, dan gandum hitam. Namun, sebagian orang memiliki sensitivitas terhadap gluten dan tidak menyadarinya. Jika Anda mengalami rasa sakit atau kembung setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, kemungkinan Anda memiliki sensitivitas terhadap gluten

Kondisi tersebut dipicu oleh protein gluten atau senyawa lain yang ditemukan dalam gandum. Gejala biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi gluten. Berikut ini beberapa gejala atau tanda jika Anda memiliki sensitivitas terhadap gluten:

1. Masalah Pencernaan

Seseorang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten mungkin mengembangkan beberapa kondisi yang tidak wajar pada tubuhnya. Salah satunya, yaitu masalah pencernaan, seperti perut kembung seolah perut penuh dengan gas, mual, diare, sembelit, dan nyeri perut.

Terkadang, diare dan sembelit menjadi kondisi yang normal, menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, gejala tersebut bisa menjadi tanda penyakit celiac, yaitu penyakit autoimun akibat mengonsumsi gluten. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami diare atau sembelit yang tidak kunjung sembuh, segera periksa ke dokter agar mendapat perawatan.

2. Sakit Kepala

Gejala sakit kepala akibat sensitivitas terhadap gluten tidak spesifik seperti migrain. Sakit kepala yang dialami oleh banyak penderita sensitivitas terhadap gluten terjadi dalam jangka waktu 30 menit hingga 1 jam setelah mengonsumsi gluten.

Jika Anda mengalami sakit kepala tanpa sebab yang jelas, cobalah mengingat makanan apa yang telah Anda konsumsi. Pasalnya, dengan mengetahui riwayat makanan yang dikonsumsi, Anda dapat segera konsultasi dengan dokter dan menghindari makanan yang mengandung gluten.

3. Masalah Kulit

Intoleransi gluten juga dapat memengaruhi kulit Anda. Kondisi kulit yang melepuh disebut dermatitis herpetiformis. Setiap orang dengan sensitivitas gluten memiliki kepekaan terhadap hal ini.

Selain itu, beberapa penyakit kulit lainnya, seperti peradangan pada kulit, penyakit autoimun (ditandai dengan kerontokan rambut tanpa luka), gatal-gatal, dan ruam. Segera konsultasikan dengan dokter, jika Anda mengalami gejala tersebut.

Baca Juga : 5 Makanan Terbaik untuk Permasalahan Kulit Wajah Berminyak

4. Gangguan Sistem Saraf Pusat (SSP)

Sensitivitas terhadap gluten  juga bisa berdampak pada terganggunya sistem saraf pusat. Kondisi tersebut karena gluten sebagai alergen (zat pemicu alergi) menyebabkan terjadinya peradangan permeabilitas pada organ usus.

Kondisi ini mengakibatkan penurunan daya konsentrasi, seperti rasa cemas, depresi, insomnia (gangguan tidur), dan rasa lelah yang berlebihan. Gejala-gejala tersebut pun biasanya muncul setelah Anda mengonsumsi gluten.

5. Gangguan Suasana Hati (Mood)

Jika setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, Anda merasakan perubahan suasana hati (mood), maka tidak perlu heran karena gangguan mood menjadi salah satu ciri-ciri alergi gluten yang umum terjadi. Jika tidak ditangani dengan segera, gangguan suasana hati dapat memburuk bahkan bisa sampai tahap depresi atau stres.

6. Depresi

Depresi memengaruhi sekitar 6 persen orang dewasa setiap tahunnya. Gejalanya meliputi perasaan putus asa dan sedih. Seseorang yang mengalami masalah pencernaan, tampaknya lebih rentan terhadap rasa cemas dan depresi dibandingkan orang yang sehat.

Ada beberapa teori yang mengaitkan depresi dengan sensitivitas terhadap gluten, yaitu:

  • Kadar serotonin tidak normal. Serotonin merupakan neurotransmitter yang memungkinkan sel untuk saling berkomunikasi  Serotonin dikenal sebagai salah satu hormon kebahagiaan. Jumlah serotonin yang berkurang dikaitkan dengan depresi.
  • Exorphin gluten. Exorphin gluten merupakan sekelompok peptida yang terbentuk selama pencernaan protein gluten. Peptida mengganggu sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan risiko depresi.
  • Perubahan mikrobiota usus. Peningkatan jumlah bakteri berbahaya dan penurunan jumlah bakteri dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan meningkatkan risiko depresi.

7. Penurunan Berat Badan

Penurunan berat badan yang tidak terduga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan. Salah satu penyebab penurunan berat badan adalah efek samping dari penyakit celiac yang tidak terdiagnosis.

Penyakit celiac menyebabkan berbagai gejala gastrointestinal. Oleh sebab itu, dokter harus memiliki tingkat kecurigaan yang tinggi untuk mendeteksi penyakit celiac. Sehingga pasien dapat melakukan diet bebas gluten untuk mengurangi gejala yang muncul.

8. Nyeri Sendi dan Otot

Pada beberapa orang, sensitivitas terhadap gluten menimbulkan rasa nyeri yang mendera persendian tubuhnya. Belum diketahui secara pasti mengapa kondisi tersebut bisa terjadi, yang jelas sistem autoimun tubuh mendeteksi gluten sebagai zat yang membahayakan tubuh dan aktivitas perlawanan tersebut menyebabkan nyeri sendi dan otot.

9. Kelelahan

Selain beberapa yang telah disebutkan di atas, sensitivitas gluten juga dapat menyebabkan anemia. Kekurangan zat besi menyebabkan beberapa gejala, seperti lemas, sesak nafas, pusing, sakit kepala, kulit pucat dan kekurangan energi yang mengakibatkan kelelahan yang terus menerus.

Baca Juga : Apa Bedanya? Wheat Free Vs Gluten Free Vs Sugar Free Vs Dairy Free Vs Lactose Free

Sumber


Beyond Celiac. 2020. Gluten Sensitivity www.beyondceliac.org
Medical News Today. 2018. What are the first signs of gluten intolerance? www.medicalnewstoday.com
Healthline. 2016. Signs You are Gluten Intolerant. www.healthline.com
Very Well Health. 2020. Symptoms of Gluten Sensitivity. www.verywellhealth.com