Berbagai Penyebab Batuk Pada Anak yang Perlu Anda Ketahui

Berbagai Penyebab Batuk Pada Anak yang Perlu Anda Ketahui

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Batuk merupakan masalah kesehatan umum yang banyak dialami oleh anak-anak dan bisa berlangsung hingga dua minggu. Ketika si kecil batuk mungkin membuat Anda merasa khawatir, jangan-jangan anak mengalami sakit yang berat. Namun nyatanya, batuk yang terjadi sesekali tidak selalu menunjukkan bahwa itu merupakan penyakit.

Batuk biasanya merupakan tanda bahwa tubuh anak sedang mencoba untuk mengeluarkan zat iritan, seperti lendir atau benda asing lainnya dari paru-paru dan saluran pernapasan lainnya. Meskipun terlihat mengganggu, namun selama tidak menyebabkan gangguan pernapasan dan mengi, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan. Berikut ini adalah beberapa penyebab batuk pada anak

1. Infeksi Bakteri

Bakteri yang masuk kedalam saluran pernapasan dapat menginfeksi saluran tersebut. Akibatnya, anak-anak akan mengalami flu dari yang ringan, sedang, hingga parah.

Begitu pula dengan suara batuk bisa berbeda-beda, ada yang kering dan berdahak. Jika anak Anda sering mengalami batuk terutama pada malam hari disertai napas yang berbunyi, segeralah bawa anak Anda ke dokter.

2. Refluks Asam Lambung

Anak-anak dengan refluks asam lambung akan mengalami gejala batuk lebih sering pada malam hari atau setelah makan. Tidak hanya itu, penyakit ini juga menimbulkan gejala lain, seperti sering muntah dan meludah, rasa tidak enak di mulut, serta sensasi terbakar di dada.

Anak yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki suara serak atau tersedak. Jika anak Anda mengalami gejala yang telah dipaparkan, pemeriksaan medis harus tetap dilakukan. Hal ini untuk memastikan apakah benar asam lambung menjadi penyebab anak Anda batuk.

3. Asma

Asma bisa jadi sulit untuk didiagnosa karena gejalanya bervariasi pada setiap anak. Namun satu gejala yang pasti dialami adalah batuk disertai mengi. Gejala ini, akan bertambah parah pada malam hari.

Jika gejala-gejala tersebut terjadi pada si kecil, Anda harus mengurangi kontak anak dengan zat pemicu alergi (alergen), seperti polusi, asap, atau parfum. Selain itu, ada baiknya jika membawa anak Anda ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang ditimbulkan.

4. Sinusitis

Sinusitis juga dapat menyebabkan anak mengalami batuk, tenggorokan gatal, pilek, mata berair, sakit tenggorokan, dan juga ruam. Lakukan tes alergi pada anak untuk mengetahui alergen yang menyebabkannya.

Baca Juga : 9 Cara Mudah Mengatasi Sakit Kepala Sinus

5. Batuk Rejan

Batuk rejan disebut juga pertusis, yaitu penyakit yang terjadi pada saluran pernapasan dan paru-paru. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Ketika anak mengalami batuk rejan, biasanya ditandai dengan batuk keras berulang-ulang dan diiring suara napas yang berat.

Gejala lain batuk rejan, seperti pilek, bersin-bersin, serta demam rendah. Batuk rejan memang mudah menular, tetapi mudah dicegah dengan vaksin atau imunisasi. Untuk mengobati batuk rejan, biasanya dokter akan merekomendasikan obat antibiotik.

6. Pneumonia Aspirasi

Ketika dalam keadaan normal, tubuh memiliki mekanisme alami yang dapat menghindari masuknya benda asing, seperti cairan atau kotoran pada saluran pernapasan. Namun, pada kondisi tertentu, mekanisme tersebut dapat terganggu, sehingga membuat benda asing masuk kedalam tubuh dan  bisa menginfeksi paru-paru.

Gejala pneumonia aspirasi akan muncul beberapa hari setelah masuknya benda asing ke dalam sistem pernapasan. Gejala-gejala yang muncul, seperti demam, sesak napas, batuk, dan nyeri dada ketika batuk.

7. Batuk Psikogenik

Batuk psikogenik adalah batuk berulang yang terjadi tanpa adanya penyakit yang mendasarinya. Hal ini terjadi karena kondisi psikologis anak. Batuk ini akan hilang ketika anak Anda tidur atau sibuk melakukan sesuatu. Hal ini biasa dialami oleh anak usia sekolah.

Sebaiknya perhatikan kondisi psikologi anak Anda, apakah sedang mengalami tekanan, trauma, atau stres. Ajak anak Anda berbicara, guna mencari tahu penyebabnya.  Selain itu, memberi anak seteguk air saat dia merasakan keinginan untuk batuk juga bisa menjadi terapi yang bermanfaat.

8. Paparan Zat Iritan

Paparan zat iritan, seperti polusi, debu, asap rokok, atau parfum dapat menyebabkan batuk pada anak. Kondisi ini juga akan diperparah ketika anak memiliki masalah kesehatan lain, seperti asma atau bronkitis.  Segera konsultasikan ke dokter terkait hal ini. Serta tanyakan cara terbaik untuk menghindari zat iritan tersebut.

Batuk pada anak dapat terjadi dengan berbagai penyebab. Namun, jika penyebab batuk Anda adalah infeksi virus flu, Anda tidak perlu khawatir. Hal ini karena batuk seperti ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, Anda tetap harus menjaga imunitas anak meningkat dengan memberikannya makanan yang sehat.

Baca Juga : Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Perlu Diketahui

Sumber


Web MD. Children’s Cough: Causes and Treatments. www.webmd.com
Healthline. 2020. Acid Reflux and Coughing. www.healthline.com
Healthline. 2019. Why Does My Kid Have a Dry Cough?.www.healthline.com
RUSH. 8 Causes of Chronic Cough in Kids. www.rush.edu