8 Faktor Penyebab Bengkak Pada Leher

8 Faktor Penyebab Bengkak Pada Leher

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 29 Maret 2023

Biasanya pembengkakan leher terjadi karena adanya peradangan di jaringan leher dan penumpukan cairan di daerah tersebut. Bengkak pada leher banyak sekali penyebabnya.

Misalnya, terjadinya cedera, adanya infeksi, atau baru saja mendapatkan penanganan atau prosedur medis. Kadang-kadang pembengkakan leher terjadi karena kelenjar tiroid yang membesar. Yang paling umum yaitu terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening di leher karena adanya infeksi virus dan bakteri.

Dari semua penyebab ini, pengobatannya tentu saja berbeda-beda, tergantung gejala dan kondisinya.

Ada banyak faktor penyebab bengkak pada leher. Utamanya adalah karena adanya penyakit. Agar lebih jelas, inilah 8 faktor penyebab bengkak pada leher:

1. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening berfungsi untuk melawan infeksi. Selain terdapat pada leher, kelenjar getah bening juga terletak pada area ketiak, tulang selangka, dan selangkangan. Apabila ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui area-area tersebut, akan disaring dan diperangkap oleh kelenjar getah bening. Dengan demikian bakteri tidak sempat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Jadi ketika kelenjar getah bening membengkak, biasanya menunjukkan sedang ada penyakit dalam tubuh. Misalnya, penyakit campak, radang telinga, atau radang tenggorokan. Kadang-kadang juga menunjukkan adanya penyakit kanker atau gangguan kekebalan tubuh, tetapi ini sangat jarang.

2. Tonsillitis

Tonsil dikenal juga sebagai amandel. Amandel merupakan jaringan yang termasuk sistem kekebalan tubuh. Letaknya menggantung pada bagian belakang tenggorokan. Letaknya inilah yang membuat amandel dapat langsung dan cepat bersentuhan dengan bakteri.

Ketika amandel atau tonsil terpapar bakteri, organ ini akan mengingatkan tubuh untuk mengaktifkan sistem kekebalan. Amandel akan memerangkap bakteri atau kuman agar tidak masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, amandel membengkak dan kadang-kadang meradang, sebagai tanda bahwa bakteri atau kuman sedang berusaha masuk ke tubuh.

Biasanya penyebab amandel membengkak atau tonsilitis adalah Streptococcus pyogenes. Kondisi ini cepat menular melalui udara ketika bersin atau batuk. Jadi, jauhilah orang yang sedang mengalami radang tenggorokan.

3. Nodul tiroid

Nodul tiroid adalah benjolan yang terjadi di kelenjar tiroid. Benjolan ini bisa berisi cairan, bisa juga berupa benjolan padat. Nodul tiroid tidak berbahaya, bahkan kadang-kadang nodul tiroid tidak terlihat dan tidak terasa, terutama jika tidak mendesak trakea dan tidak membesar.

Terjadinya nodul tiroid yang membesar ada kemungkinan tubuh rentan mengalami susah menelan, terkena penyakit gondok, sakit pada belakang leher, dan susah bernapas. Nodul tiroid juga bisa jadi sebagai tanda bahwa tubuh mengalami penyakit autoimun atau kanker.

Selain pembengkakan pada leher, gejala nodul tiroid adalah terjadinya hipertiroid (tiroid yang terlalu aktif) atau hipotiroid (tiroid yang tidak seaktif seharusnya).

4. Infeksi mononukleosis

Ketika leher mengalami pembengkakan, mungkin juga sedang mengalami infeksi mononukleus. Infeksi ini disebabkan oleh virus Epstein-barr (EVB).

Selain bengkak di leher yang merupakan pembengkakan kelenjar getah bening, gejala infeksi mononukleosis adalah sakit tenggorokan, demam, keringat dingin di malam hari, dan kelelahan. Gejala ini dapat berlangsung selama dua bulan.

Infeksi mononukleus biasanya menyerang anak-anak muda usia 15 – 30 tahun serta orang yang melakukan kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi penyakit ini.

5. Gondong

Mungkin penyakit ini sudah jarang terjadi. Gondong adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularannya melalui ludah atau ingus. Ketika terserang penyakit gondong, leher akan membengkak karena yang diserang adalah kelenjar ludah.

Pembengkakan pada leher pada penyakit gondong tidak langsung membesar tetapi berlangsung secara berangsur-

Baca Juga: Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

6. Gondok

Timbulnya bengkak pada leher ada kemungkinan sedang terjadi penyakit gondok. Meskipun masyarakat mengenalnya sebagai penyakit gondok, sebenarnya yang terjadi adalah pembengkakan kelenjar tiroid.

Penyakit gondok terjadi karena banyak penyebab. Misalnya, tubuh kekurangan zat yodium, sedang menjalani pengobatan yang menggunakan lithium, adanya penyakit graves yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon yang berlebihan, serta penyakit hashimoto, yaitu kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid.

7. Penyakit hodgkin

Tubuh memiliki sistem limfa, yaitu sistem yang membantu sistem kekebalan tubuh dalam memerangi penyakit.

Sel darah putih berfungsi melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, atau apapun yang menyebabkan tubuh sakit. Pada penyakit hodgkin, sel darah putih justru terbentuk terlalu banyak dan terlalu cepat, sehingga tubuh menganggapnya sebagai infeksi dan harus memeranginya.

Salah satu gejala penyakit hodgkin adalah pembengkakan kelenjar bening yang menyebabkan leher bengkak. Pembengkakan ini tidak terasa sakit dan bisa juga timbul di tempat lain seperti ketiak dan selangkangan.

8. Faringitis bakterial

Ini adalah penyakit akibat karena infeksi virus atau bakteri. Peradangannya terjadi di belakang tenggorokan sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher, yaitu di kelenjar getah bening.

Selain bengkak di leher, gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, batuk, mual, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Lamanya gejala ini tergantung dari penyebab infeksinya.

Itulah 8 faktor penyebab bengkak pada leher yang biasa terjadi. Apabila Anda mengalami bengkak pada leher sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar bisa dipastikan penyebab dan cara pengobatannya.

Baca Juga: Ada Benjolan di Leher? Waspada Tumor Colli