7 Penyebab Utama & Faktor Penyakit Stroke

7 Penyebab Utama & Faktor Penyakit Stroke

Penulis: Helen | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Agustus 2020

 

Stroke merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya dan banyak dihindari oleh semua manusia. Awal mulanya, penyakit ini identik dengan orang-orang yang berusia lanjut. Namun dewasa ini, stroke tidak hanya menghantui orang-orang yang lanjut usia, tetapi para anak muda juga perlu waspada akan penyakit ini.

Stroke adalah penyakit yang menyerang bagian otak dan disebabkan oleh aliran darah yang menuju bagian otak terhambat. Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan adanya pendarahan, mengerasnya pembuluh darah atau bisa saja karena adanya penyempitan. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan dan bila tidak segera disembuhkan akan mengakibatkan kematian.

Lantas, mengapa orang bisa terkena stroke? Selain gaya hidup ataupun pola makan yang salah, orang bisa terkena stroke karena beberapa hal, antara lain:

Baca Juga : Kolesterol Tinggi Pemicu Stroke dan Serangan Jantung 

1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi merupakan faktor utama dan paling umum yang membuat arteri di tubuh Anda mengeras dan tersumbat. Anda bisa didiagnosa memiliki tekanan darah tinggi, ketika tekanan darahnya diatas 140/90 mmHg.

Jika sudah berada di angka tersebut, hal ini perlu diwaspadai, karena orang yang memiliki hipertensi memiliki risiko stroke 4 – 6 kali lipat dibanding orang yang memiliki tekanan darah normal.

Baca Juga : 5 Pantangan Makanan pada Penderita Hipertensi 

2. Penyakit Jantung

Penyakit jantung atau dalam istilah medis disebut atrial fibrillation adalah penyakit jantung dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Denyutannya mencapai empat kali lebih cepat dibandingkan di beberapa bagian jantung yang lain.

Efek sampingnya adalah aliran darah menjadi tidak teratur dan berdampak pada penggumpalan darah yang berujung pada stroke. Hal ini bisa menyebabkan kematian, terutama untuk penderita yang usianya di atas 80 tahun.

3. Obesitas

WHO menyatakan bahwa obesitas juga merupakan salah satu penyebab penyakit stroke. Hal ini dikarenakan tubuh Anda telah dipenuhi oleh lemak jenuh dan kolesterol, seperti daging, telur, dan produk susu.

Di mana, makanan tersebut mampu meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpotensi menyumbat pembuluh darah. Penyebabnya adalah lemak yang ada di dalam tubuh membuat darah dalam darah mengental sehingga pembuluh darah akan menjadi keras dan berpotensi tersumbatnya pembuluh darah.

Jika aliran darah tersumbat, hal ini akan membahayakan kinerja jantung dan berujung pada penyakit stroke. Sehingga, beberapa dokter menyarankan jika orang mengalami obesitas, diharapkan untuk menurunkan berat badannya dengan cara melakukan diet dan memperbanyak olahraga.

4. Merokok

Merokok merupakan penyebab terbesar seseorang terkena stroke, dikarenakan adanya nikotin yang membuat seseorang kecanduan dan mengalami kesulitan untuk berhenti.

Alasan merokok dapat menyebabkan stroke dikarenakan sejumlah bahan kimia diserap ke dalam tubuh melalui asap rokok, dan berpengaruh terhadap perubahan pembuluh darah otak yang berbahaya untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Merokok tidak hanya berbahaya untuk perokok aktif, tetapi juga berbahaya untuk perokok pasif. Ini karena perokok pasif secara tidak langsung rutin terkena asap rokok selama bertahun-tahun dan berdampak terhadap kinerja aliran darah di pembuluh darah yang kemungkinannya bisa tersumbat, serta berisiko tinggi terserang stroke.

5. Alkohol

Asupan yang berlebihan dari alkohol dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Mengapa demikian? Alkohol dapat memperburuk kinerja hati, karena organ ini membuat protein yang diperlukan untuk mencegah pendarahan terhenti.

Hal ini disebabkan kadar alkohol yang banyak bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan ritme jantung yang berpotensi menyebabkan stroke.

6. Infeksi

Dilansir dari penelitian Dr Mitchell di Universitas Columbia, selain tekanan darah tinggi dan kolesterol, penyakit stroke juga disebabkan oleh sebuah virus maupun bakteri. Di mana, virus tersebut yang sudah lama tidak tertangani secara langsung dan bersarang di dalam tubuh.

Seperti virus herpes, virus penyakit klamidia (virus penyakit menular seksual), ataupun bakteri yang muncul di saluran pencernaan. Infeksi virus maupun bakteri dapat membentuk risiko terjadinya stroke.

Secara alami, sistem kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawanan terhadap infeksi dengan cara meningkatkan peradangan dan menangkal adanya infeksi pada darah.

Namun, kekebalan ini juga meningkatkan faktor penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke. Selain itu, infeksi dalam kadar rendah dan merusak dinding pembuluh darah, juga bisa berpotensi terjadinya stroke.

7. Faktor Riwayat Keluarga

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sudha Seshadri dari Boston University of School Medicine mengatakan stroke memang ada yang disebabkan karena faktor keturunan genetika, yaitu ketika salah satu orang tua Anda terkena stroke, maka kemungkinan generasi berikutnya akan mengidap penyakit stroke juga.

Sebagai tambahan, para peneliti juga menemukan, anak-anak perempuan memiliki risiko paling tinggi terhadap stroke dari para ibu yang terkena stroke.

Sementara itu, stroke yang terjadi pada ayah lebih jarang diturunkan para anak-anak, tapi mencakup anak laki-laki dan perempuan. Hal ini tentu saja pasti ada penyebab atau faktor pendukungnya yaitu gaya hidup yang tidak sehat, termasuk mengonsumsi makanan yang memicu terjadinya stroke.

Hal-Hal itulah yang mendukung penyakit stroke, selain penjelasan di atas ada beberapa faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan (seperti usia ataupun gen). Namun, hal-hal di atas bisa dihindari dan dikurangi dengan memiliki pola hidup yang sehat.

Baca Juga : 7 Aturan Olahraga untuk Penderita Penyakit Jantung

Sumber

Prodia (2016). Apa Penyebab dan Faktor Resiko Stroke. www.prodia.co.id

Medical News Today (2020). Everything You Need to Know About Stroke. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic (2020). Stroke. www.mayoclinic.org

Webmd (2019). Top 10 Causes of stroke. www.webmd.com