6 Jenis Imunisasi Wajib bagi Bayi

6 Jenis Imunisasi Wajib bagi Bayi

Penulis: Helen | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 2 Agustus 2020

 

Selain makanan sehat, cara untuk membuat tubuh anak Anda kebal, salah satunya dengan pemberian imunisasi secara rutin. Nah, arti imunisasi itu sebenarnya apa sih? Imunisasi merupakan proses untuk membuat imun tubuh bayi Anda naik, sehingga bisa kebal dari penyakit.

Proses imunisasi itu sendiri adalah dengan memberikan vaksin yang sudah terkandung antibodi untuk kekebalan tubuh.  Imunisasi bisa dilakukan di rumah sakit, puskesmas, posyandu, atau juga di sekolah, yang sudah bekerja sama dengan lembaga kesehatan yang terpercaya.

Namun, tidak semua imunisasi cocok bagi anak-anak Anda. Lantas, imunisasi apa saja yang cocok dan dibutuhkan untuk perkembangan kesehatan anak? Mari cari tahu, lewat penjelasan dibawah ini:

Baca Juga : Pentingnya Vaksin Imunisasi bagi Anak

1. Hepatitis B

Hepatitis sangat identik dengan penyakit hati, dan para orang tua pasti tidak ingin anaknya sudah terkena infeksi hati di usia dini. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena Anda bisa mencegahnya dari awal. Caranya adalah dengan pemberian imunisasi Hepatitis B.

Nama lain dari imunisasi Hepatitis B adalah HBIg (Hep B Immunoglobulin). Pemberian imunisasi ini diberikan saat 12 jam setelah bayi lahir, khusus untuk bayi dengan ibu positif Hepatitis B, sehingga imunisasi Hepatitis B tidak rutin dilakukan untuk semua bayi.

Meski begitu imunisasi ini dapat mecegah bayi tertular virus dari ibu pengidap hepatitis B. Vaksin ini memiliki efek samping, seperti demam serta lemas, tapi gejala ini tidak akan berlangsung lama.

2. Polio

Polio dikenal dengan nama lain yaitu penyakit lumpuh layu. Penyebab dari penyakit ini disebabkan oleh virus yang berada di dalam saluran pencernaan dan tenggorokkan, sehingga kaki, tangan, otot pernapasan bisa menjadi lumpuh. Bahkan, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Tentu saja, Anda sebagai orang tua tidak ingin anak Anda seperti itu kan? Jadi, pastikan anak-anak Anda, sudah dilindungi dengan imunisasi Polio.

Kapan anak-anak diberikan imunisasi ini? Vaksin polio di Indonesia diberikan 4 kali yaitu pada saat bayi lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan kemudian diberikan lagi untuk booster saat 18 bulan.

3. BCG

Manfaat dari vaksin BCG sendiri untuk mencegah perkembangan penyakit infeksi serius yang menyerang paru-paru. Vaksin BCG hanya diberikan satu kali, ketika bayi baru dilahirkan, hingga usia 2 bulan. Lalu, bagaimana jika Anda lupa memberikan vaksin ini ketika usia anak sudah lewat dari 2 bulan?

Tidak perlu khawatir, dokter akan melakukan tes untuk melihat apakah bayi sudah terinfeksi Tuberkulosis (TB) atau belum. Jika belum, maka anak Anda akan diberikan imunisasi.

Efek samping dari imunisasi ini berupa adanya bisul pada bekas suntikan setelah periode 2-6 minggu setelah imunisasi. Bisul tersebut akan pecah dan meninggalkan bekas.

4. Campak

Vaksin Campak merupakan imunisasi yang penting dan harus diberikan pada anak di usia 9 bulan. Sesuai dengan namanya, imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit campak.

Namun, Anda harus tetap berhati-hati, sebab meski anak Anda sudah diberikan vaksin ini, masih ada kemungkinan kecil terkena campak. Untuk itu disarankan ketika anak Anda sudah berusia 6 tahun, jangan lupa diberikan kembali.

Jika pemberian vaksin terlewat, Anda masih bisa memberikan kepada anak melalui vaksin yang dikenal dengan Vaksin MR (Measles dan Rubella), di mana vaksin ini juga memiliki manfaat untuk mencegah virus campak dan rubella.

Alasannya, mengapa anak Anda harus diberikan vaksin ini tepat waktu? Agar anak Anda terhindar dari penyakit campak yang efeknya bisa mengalami kecacatan hingga kematian.

5. DPT

Vaksin DPT adalah gabungan dari beberapa vaksin dasar yang fungsinya untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Difteri adalah suatu kondisi serius, yang dapat mengakibatkan sesak napas, paru-paru basah, gangguan jantung, bahkan kematian.

Sedangkan, pertusis adalah penyakit batuk yang tingkatannya sudah parah dan sangat mengganggu pernapasan seseorang, efeknya bisa menjadi bronkitis, kerusakan otak, dan jika tidak terobati dengan baik, batuk ini juga bisa menjadi pemicu kematian. Tetanus sendiri merupakan salah satu penyakit berbahaya yang membuat kejang, kakunya otot, dan juga kematian.

Lalu, kapan vaksin ini diberikan? Vaksin ini sendiri idealnya harus dilakukan sebanyak empat kali, ketika anak menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan. Pemberian vaksin lanjutan, ketika anak sudah berusia 18 bulan dan 5 tahun (sebagai penguatan), dan terakhir ketika usia 10-12 tahun dan 18 tahun.

Setiap vaksin pasti ada efek sampingnya, dan vaksin ini memiliki efek samping yaitu radang, nyeri, tubuh menjadi kaku dan infeksi.

6. Cacar Air

Cacar air menjadi salah satu penyakit menular yang mudah dialami dan menimbulkan kondisi yang berbahaya untuk anak, seperti infeksi kulit, gangguan pernapasan, kerusakan otak bahkan kematian.

Anda tentu tidak ingin anak Anda mengalami kondisi tersebut. Karena itu, meski sebenarnya vaksin cacar air ini bukan program imunisasi wajib pemerintah, tetapi Anda bisa memberikan imunisasi ini untuk anak Anda di usia 12 bulan atau sebelum memasuk sekolah dasar.

Selain vaksin cacar air, jika ingin menambahkan imunisasi tambahan, disarankan juga untuk memberikan anak Anda vaksin pneumonia, rotavirus, HPV, tifoid, hepatitis A, dengue, JE, dan lain-lain.  Efek samping dari pemberian vaksin dapat berupa rasa sakit di sekitar lengan area vaksin hingga demam ringan.

Jika anak Anda mengalami kejang segera bawa ke rumah sakit agar ditangani secara medis. Pastikan juga untuk melakukan konsultasi ke dokter anak jika bayi Anda terlambat imunisasi.

Baca Juga : 9 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak

Sumber

CDC. Vaccines by Age. www.cdc.gov

Skata (2018). 5 Imunisasi Wajib untuk Bayi. www.skata.info

Kidshealth (2018). Your Child’s Immunizations. Kidshealth.org

Family Doctor (2019). Childhood Vaccines : What They Are and Why Your Child Needs them. www.Familydoctor.org