5 Kondisi Ubun-ubun Bayi yang Perlu Diwaspadai

5 Kondisi Ubun-ubun Bayi yang Perlu Diwaspadai

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Ketika baru saja memiliki bayi, Anda akan mengamati adanya beberapa bagian yang lembut di kepala bayi. Bagian yang lembut ini dalam istilah medis disebut dengan fontanel atau yang lebih umum kita kenal sebagai ubun-ubun.

Bagian lunak dan lembut ini adalah hal yang normal pada bayi. Dan faktanya, ubun-ubun memiliki peran penting dalam perkembangan bayi.

Karena bagian ini sangat penting, Anda harus senantiasa memperhatikan ubun-ubun Si Kecil. Pasalnya, adanya perubahan pada kondisi ubun-ubun bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai. Cari tahu lebih jauh mengenai ubun-ubun bayi di sini!

Baca Juga: Ketahui Jenis Tanda Lahir yang Paling Umum di Dunia

Apa yang Dimaksud dengan Fontanel atau Ubun-ubun?

Semua bayi terlahir dengan fontanel atau ubun-ubun yang lunak di kepala mereka. Kondisi ini terjadi karena tulang yang menyusun tengkorak kepala belum sepenuhnya menyatu. Secara umum, ada dua bagian ubun-ubun lunak pada kepala bayi yakni:

  • Fontanel anterior. Ukuran bagian lunak ini cukup besar dan berada di bagian depan kepala
  • Fontanel posterior. Ukuran ubun-ubun lunak ini lebih kecil dan posisinya berada di belakang fontanel anterior.

Apa Fungsi Ubun-ubun pada Bayi?

Bagian lunak pada kepala bayi memungkinkan pelat tulang tengkorak untuk saling menekan dan tumpang tindih ketika kepala melewati jalan lahir selama proses persalinan pervaginam.

Selain itu, fontanel memungkinkan tengkorak bayi berkembang sehingga memberi ruang yang cukup bagi pertumbuhan otak yang cepat pada tahun pertama setelah kelahiran si kecil.

Baca Juga: Kepala Bayi Peyang, Bagaimana Cara Mengatasinya?

5 Kondisi pada Ubun-ubun Bayi yang Perlu Diwaspadai

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa perubahan yang terjadi pada ubun-ubun bayi bisa menjadi pertanda adanya kondisi kesehatan tertentu yang terjadi pada bayi. Apa saja kondisi tersebut?

1. Ubun-ubun yang Cekung

Jika Anda meraba ubun-ubun Si Kecil dan merasakan bagian lunak ini cenderung cekung, ini bisa menjadi tanda bayi mengalami dehidrasi. Kondisi ini kerap terjadi ketika Si Kecil sedang sakit dan kekurangan cairan.

Apabila Anda mendapati ubun-ubun bayi berubah cekung dalam waktu yang lama, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak. Terlebih jika bayi tidak mau minum atau makan.

2. Ubun-ubun Terlihat Bengkak

Setelah jatuh, ubun-ubun bayi bisa mengalami pembengkakan. Jika disertai dengan muntah, kondisi ini bisa menjadi tanda trauma kepala. Apabila ini terjadi pada bayi Anda, segera kunjungi unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan.

3. Ubun-ubun Tampak Menonjol

Penumpukan cairan otak atau hidrosefalus dapat menyebabkan pertumbuhan kepala yang cepat dan membuat bagian fontanel terlihat penuh dan menonjol.

Fontanel yang menonjol juga bisa menjadi pertanda perdarahan internal, tumor, atau adanya massa yang menyebabkan tekanan di kepala. Jika Anda menemukan kondisi semacam ini pada anak, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Kunjungi unit gawat darurat jika bayi menunjukkan gejala penyerta lain, seperti kelelahan, muntah atau kondisi mental yang tidak biasa.

Beberapa perawatan yang mungkin diberikan oleh dokter adalah operasi untuk memasukkan selang shunt yang akan mengurangi penumpukan cairan atau untuk menghilangkan massa di kepala yang menyebabkan pembengkakan.

4. Bagian Lunak di Ubun-ubun Menghilang

Sebagian besar ubun-ubun bayi bisa terlihat dengan jelas, terutama jika bayi baru lahir. Akan tetapi, bagian lunak ini juga bisa menghilang dengan cepat.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena ada bayi yang memiliki quiet fontanel atau fontanel yang tenang, bukan karena tulang tengkoraknya menyatu sebelum waktunya.

Selama kepala anak tumbuh dengan normal, bisa dipastikan kondisinya baik-baik saja. Namun, beberapa dokter anak mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes pencitraan untuk memastikan ubun-ubun tetap terbuka.

Meskipun kadang ada kondisi tulang tengkorak yang menutup lebih awal menyebabkan craniosynostosis.  Tergantung pada bagian tulang mana yang menyatu lebih dulu, bayi bisa memiliki bentuk kepala yang tidak normal. Craniosynostosis sagittal misalnya, membuat kepala bayi berbentuk memanjang.

Anak-anak yang mengalami craniosynostosis mungkin memerlukan pembedahan untuk membuka tulang yang menyatu dan membentuk kembali tengkorak. Dalam beberapa kasus, anak mungkin harus menggunakan helm khusus sampai lukanya sembuh dan bentuk kepalanya menjadi normal.

5. Ubun-ubun yang Tidak Menutup

Jika ubun-ubun tidak mengecil dan menutup dalam waktu setahun, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi genetik, seperti hipotiroidisme kongenital. Segera konsultasikan dengan dokter untuk pilihan perawatan bagi si kecil.

Itulah beberapa kondisi ubun-ubun bayi yang perlu diwaspadai. Jika Anda merasa cemas dengan bagian lunak kepala Si Kecil, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.

Baca Juga: Kenali Gejala Bawaan Lahir Atresia Bilier Pada Bayi Anda

 

Sumber

Cleveland Clinic (2019). 5 Warning Signs from Your Baby’s Soft Spots. www.clevelandclinic.org

Mayo Clinic (2022). Baby’s Head Shape: Cause for Concern? www.mayoclinic.org

Pampers (2021). Fontanelle Explained: Your Baby Soft Spots. www.pampers.co.uk

Pregnancy Birth Baby (2022). About the Fontanelle. www.pregnancybirthbaby.org.au