5 Bahaya Minuman Soda untuk Balita

5 Bahaya Minuman Soda untuk Balita

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Minuman berkarbonasi atau minuman soda begitu mudah ditemukan dimana-mana. Mulai dari toko bahan makanan hingga restoran selalu menyediakan aneka minuman bersoda yang begitu menggoda. Tidak jarang anak-anak jadi tertarik ingin mencobanya, sering pula anak-anak menjadi ketagihan dan membuat minuman soda jadi salah satu favoritnya.

Sebagian orang tua tertarik pada minuman ini untuk memberi anak mereka pilihan minuman yang menyegarkan dan menyenangkan bagi anak. Beberapa orang khawatir karbonasi mungkin tidak baik untuk gigi, pencernaan, atau nutrisi anak-anak mereka. 

Tipe Minuman Soda

Ada berbagai jenis umum air berkarbonasi, misalnya soda club atau air soda untuk meningkatkan gelembung pada minuman, hingga minuman soft drink yang sudah memiliki rasa. Ada juga minuman soda dengan label bebas gula yang sering juga dijadikan pilihan. Namun, apakah minuman berkarbonasi meski yang bebas gula cukup aman untuk anak-anak? 

Berikut berbagai risiko memberikan minuman bersoda untuk balita dan anak-anak.

1. Berdampak pada asupan nutrisi

Kelemahan potensial yang sangat besar dalam menyajikan minuman ini kepada anak-anak adalah risiko bahwa mereka akan mengkonsumsinya sebagai pengganti pilihan yang lebih sehat, seperti susu, buah-buahan, dan sayuran. Tentu ini bisa memengaruhi asupan nutrisi yang dibutuhkan, terutama selama masa pertumbuhan.

2. Kenaikan berat badan

Minuman manis berenergi tinggi tidak mengandung nilai gizi yang diperlukan anak, bahkan meski telah difortifikasi dengan aneka vitamin, namun kenyataannya minuman manis bersoda dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi dan penambahan berat badan berlebih.

3. Mengurangi kepadatan tulang dan gigi

Air berkarbonasi dapat melarutkan kalsium dan menyebabkan pengeroposan tulang, yang memengaruhi tulang dan gigi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh dokter gigi, minum air soda beraroma dapat membuat anak lebih rentan terhadap gigi berlubang. Terutama air soda dengan perasa seperti softdrink meningkatkan keasaman minuman, sehingga berpotensi mengikis enamel gigi. 

4. Menurunkan nafsu makan dan pemilih makanan

Minuman manis penuh energi dan dapat membuat anak kenyang sehingga tidak terlalu lapar akan makanan lain. Rasanya yang lebih kuat juga justru berdampak semakin buruk bagi anak dengan kecenderungan pemilih makanan, menghentikan atau membatasi minuman manis adalah cara yang membantu untuk mendorong nafsu makan terhadap makanan lain. 

5. Memengaruhi pencernaan

Minum minuman berkarbonasi secara berlebihan bisa menyebabkan sakit perut, terutama pada anak kecil. Minuman berkarbonasi menyebabkan gas dalam saluran cerna. Setiap anak mungkin merespons secara berbeda, namun tetap ada risiko anak mengeluhkan peningkatan gas, kembung, atau sakit perut.

Cara menjauhi minuman dengan pemanis dan bersoda

Mengubah pola makan anak bisa menjadi suatu tantangan, tapi ingat anak kecil hanya bisa makan atau minum apa yang diberikan kepada mereka. 

  • Hindari menyimpan minuman manis di rumah dan usahakan untuk tidak meminumnya sendiri. 
  • Jika anak Anda sudah rutin minum minuman manis, atau jika Anda memiliki anak yang lebih besar yang terbiasa dengan minuman manis, mulailah mengurangi jumlah minuman per hari dan batasi jumlah yang Anda beli. 
  • Anak-anak mungkin akan marah pada awalnya, tetapi akan terbiasa jika Anda melanjutkannya. Bersabarlah, ini mungkin memakan waktu, terutama jika anak Anda memiliki kebiasaan menginginkan jus atau minuman manis setiap kali mereka haus atau lapar.

Baca Juga: Alasan Penting Buah dan Sayur bagi Anak

 

Sumber

Verywell Family. (2022). Is Carbonated Water Good for Kids?. www.verywellfamily.com

Victorian Goverment. (2007). Why no sweet drinks for children. www.education.vic.gov.au

Healthy Child. 10 Reasons to Keep Kids Off Sodawww.healthychild.com