3 Tahapan Melahirkan Secara Normal

3 Tahapan Melahirkan Secara Normal
Penulis: Graminda
Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari
Terakhir ditinjau: 6 Agustus 2020
Pada usia kehamilan 37 – 42 minggu, bayi sudah siap dilahirkan dari rahim ibu. Sebagian besar ibu memilih melahirkan secara normal melalui vagina. Tanda dan tahap melahirkan penting diketahui oleh ibu sebagai upaya perencanaan dini.
Tanda-Tanda Akan Melahirkan
Tanggal melahirkan secara normal tidak dapat diprediksi dengan jelas. Bisa jadi kurang atau lebih dari perkiraan dokter kandungan. Maka dari itu agar persalinan dapat ditangani dengan maksimal, ibu perlu tahu tanda saat bayi akan lahir.
- Nyeri punggung belakang disertai kram dan gejala PMS
- Perut menegang dan nyeri akibat kontraksi otot rahim
- Pecah ketuban yaitu lapisan yang menopang dan melindungi janin
- Terdapat bercak darah coklat yang menandakan serviks telah terbuka
- Sulit tidur dan sangat emosional
Tahapan Melahirkan Normal
Ada 3 tahapan saat melahirkan secara normal:
- Tahap pertama
- Tahap kedua
- Tahap ketiga
Ketiganya dilalui oleh orang yang akan melahirkan normal. Persiapan mental dan fisik perlu dilakukan baik oleh ibu maupun keluarga
Baca Juga: 5 Geraka Sederhana yang Bagus untuk Kehamilan
1. Tahap Pertama
Tahap ini berlangsung selama 6-36 jam dan dianggap sebagai tahapan terlama. Istilah lain untuk tahap ini adalah ‘tahap pembukaan’.
Serviks melebar sedikit demi sedikit seiring dengan kontraksi otot uterus. Istilah pembukaan 1 merujuk pada pelebaran 1 cm. Kelahiran terjadi saat pembukaan 10 atau pelebaran 10 cm.
Hal yang terjadi saat tahap ini adalah:
- Kontraksi hebat dan nyeri. Lama kontraksi sekitar 30-40 detik dengan frekuensi yang beragam
- Pecah ketuban
- Bercak kecoklatan
Sementara hal yang perlu dilakukan adalah buang air kecil dengan teratur, latihan pernapasan panjang, serta berjalan kaki kecil. Untuk makanan dan minuman tidak dibatasi karena ibu butuh energi yang besar saat persalinan.
Terkadang tahap pertama ini berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Sebabnya adalah tidak ada cukup kontraksi atau bayi dalam posisi tidak normal. Sehingga perlu adanya percepatan persalinan.
2. Tahap Kedua
Pada tahap ini serviks sudah dilatasi maksimal dan kepala bayi sudah ada di mulut vagina. Kemudian Ibu perlu fokus mendorong bayi keluar dan bernapas dengan efisien.
Lama waktu bayi keluar beragam, sekitar 30 menit hingga 3 jam. Biasanya kelahiran anak pertama akan lebih lama dibandingkan anak selanjutnya.
Jika ada kondisi tertentu seperti ibu dan bayi tidak ada dorongan, maka dilakukan bantuan berupa forsep atau vakum.
Sesaat sebelum kepala bayi keluar, ibu akan disuruh berhenti mendorong dan diganti dengan tarikan napas pendek. Tujuannya agar bayi dapat keluar dari vagina dengan lambat dan hati-hati.
Kurang dari 1 jam setelah bayi keluar, ibu akan disuruh berikan inisiasi menyusui dini pada bayi. Kolostrum yang keluar dari payudara ibu bagus untuk imun bayi.
3. Tahap Ketiga
Tahapan ini dimulai dengan keluarnya plasenta dari vagina ibu. Caranya dengan cara aktif maupun psikologikal.
Cara aktif melibatkan penggunaan obat. Tujuannya untuk mempercepat pemisahan plasenta dari uterus. Sementara cara psikologis hanya menunggu hingga plasenta keluar dengan sendirinya.
Pemulihan bagi ibu yang melahirkan dengan cara normal relatif lebih cepat bila tidak kondisi khusus. Dukungan penuh terutama dari keluarga terdekat sangat berperan penting.
SumberNWH (2010). The Stage of Labour. http://nationalwomenshealth.adhb.govt.nz
MYVMC (2010). Vaginal Delivery. https://www.myvmc.com
BC 2015). Sign of Labour. https://www.babycentre.co.uk
Live Science (2017). Is The Baby Coming? 6 Sign of Labour. https://www.livescience.com